SORONG, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa'ad bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Agus Fatoni membagikan bendera merah putih di Jalan Basuki Rahmad, tepatnya di depan Taman Sorong City, Selasa (15/8/2023).
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan Pemerintah Provinisi Papua Barat Daya yang mendukung program nasional 10 juta bendera merah putih.
Penjabat Gubernur Mohammad Musa'ad mengatakan, bendera merah putih bukan hanya simbol tetapi sebagai bahan perenungan dan motivasi serta penghormatan kepada para pejuang negara dan bangsa ini.
Baca juga: Kelaparan di Papua, Pengamat: Kembalikan Pola Pertanian Era Soeharto
Yang sampai hari ini semua generasi bisa menikmati kemerdekaan yang ke-78 tahun.
"Ini semua pasti tidak kebetulan tapi karena kehendak Yang Maha Kuasa sehingga patut menyampaikan puji syukur," kata Musa'ad di Sorong.
Ia menjelaskan, tugas generasi sekarang menjaga dan menancapkan bendera di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Membuktikan kepada semua masyarakat dunia bahwa kita menghormati para pejuang kusuma bangsa.
"Bertekad untuk mengisi kemerdekaan dengan pembangunan sehingga anak cucu lebih memiliki semangat, spirit dan motivasi untuk mencintai bangsa dan negara ini," imbunya.
Ia berterima kasih karena Ikatan Alumi Pendidikan Yogyakarta (Ikapy) telah melaksanakan kegiatan pembagian bendera ini.
Kegiatan ini spontanitas yang dilakukan Ikapy dan menjadi bagian dari elemen masyarakat yang membantu pemerintah mengumpulkan bendera sendiri dan mendistribusikan.
"Tidak semua bendera disiapkan pemerintah tapi ini adalah upaya bersama dari teman-teman Ikapy yang mencintai negeri dan bangsa ini," ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementrian Dalam Negeri, Agus Fatoni mengatakan, penyerahan bendera merah putih ini menunjukkan komitmen bersama bahwa kita akan selalu menjaga NKRI.
"NKRI harga mati, jadi kita pertahankan karena dengan NKRI terpelihara kita semua akan damai. Dengan damai pembangunan bisa berjalan," kata Agus Fatoni.
Sebaliknya, ujar dia, jika gangguan ada di mana-mana pembangunan tidak bisa berjalan.
Baca juga: Geram Ada Pejabat yang Coba Tutupi Kelaparan di Papua Tengah, Menko PMK: Ini Mentolo
Ekonomi tidak bisa berjalan dan masyarakat ikut menderita. Maka, kata Agus, tugas kita perlu menjaga perdamaian, kedamaian, dan keamanan karena merah putih sebagai lambang perekat.
"Merah putih sebagai lambang perjuangan kita dan lambang semangat kita kalau dulu dalam rangka merebut kemerdekaan kalau sekarang sebagai simbol kekuatan kita untuk mengisi kemerdekaan sehingga cita-cita pendiri bangsa dulu bisa tercapai tujuan," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.