Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Ungkap Mahalnya Pengiriman Logistik ke Papua Tengah jika Pakai Jalur Udara

Kompas.com - 11/08/2023, 18:04 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS. com - Atasi kelaparan di Papua Tengah, pemerintah segera bangun infrastruktur darat. Hal ini diperlukan karena jika mengirim kebutuhan pangan melalui udara dibutuhkan biaya lebih tinggi.

“Kalau seluruhnya mengandalkan udara terus biayanya mahal sekali. Sekali angkut itu tidak sampai 2 ton itu Rp 35 juta,” ucap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy di Kota Yogyakarta, Jumat (11/8/2023).

Muhadjir mengungkapkan, mahalnya biaya transportasi dengan menggunakan jalur udara ini terkadang lebih mahal biaya kirim dibanding dengan apa yang dikirim.

Baca juga: Menko PMK Klaim Kelaparan di Papua Tengah Tertangani

“Sehingga kadang-kadang yang akan diangkut dengan biaya transportasinya lebih mahal biaya transport-nya. Kalau nanti darat itu (selesai dibangun) mudah-mudahan bisa segera teratasi,” jelasnya.

Disinggung progres pembangunan gudang logistik untuk mengatasi kelaparan di Papua Tengah, Muhadjir mengatakan saat ini sedang dalam proses pembahasan.

“Baru dirapatkan kemarin, tapi kepala BNPB gerak cepat ini nanti dalam satu hari sudah ada (informasi terbaru),” ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy sebut penanganan kelaparan di Papua Tengah sudah tertangani, kini tiap hari sudah dipasok bahan pangan.

“Untuk Papua Tengah sudah tertangani, sekarang tiap hari sudah dipasok untuk bahan pangan sebagian bisa langsung ke Agandugume,” ujarnya saat ditemui di Kota Yogyakarta, Jumat (11/8/2023).

Muhadjir menjelaskan pasokan bahan makanan dikirim melalui dua bandara pertama adalah Agandugume dan kedua adalah Bandara Sinak.

Muhadjir menjelaskan jika, makanan dikirim melalui Bandara Sinak, maka dibutuhkan waktu dua hari satu malam untuk mengirimkan bahan makanan ke lokasi.

“Kalau ditaruh di Sinak itu masih harus diambil melalui jalan kaki selama dua hari satu malam, oleh karena itu kita upayakan sekarang ini semaksimal mungkin bisa diturunkan di bandara Agandugume,” ucap dia.

Penanganan kelaparan di Papua Tengah ini dilakukan dengan beberapa langkah pertama adalah jangka pendek yakni pemerintah memastikan dalam waktu tiga bulan ketersediaan makanan di tiga kecamatan tetap tercukupi.

“Targetnya untuk jangka pendek itu pokoknya sampai tiga bulan ke depan ketersediaan makanan ada cukup untuk tiga kecamatan itu,” ucapnya.

Baca juga: Cegah Kelaparan di Papua Tengah, Pemerintah Teliti Varietas Umbi-umbian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com