Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Lagu Daerah Kalimantan Timur: Lirik dan Maknanya

Kompas.com - 10/08/2023, 20:24 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah Lagu daerah Kalimantan Timur merupakan hasil budaya daerah setempat.

Lagu daerah Kalimantan Timur menggambarkan kehidupan masyarakat dan nasihat orang tua kepada anaknya.

Lirik lagu ditulis dalam bahasa daerah.

Berikut ini sejumlah lagu daerah Kalimantan Timur beserta lirik dan maknanya.

Lagu Daerah Kalimantan Timur

1. Indung indung

Indung-indung adalah lagu daerah Kalimantan Timur yang populer.

Makna lagu Indung-indung adalah berisi nasihat mengenai sopan santun dan beribadah.

Lagu Indung-indung biasanya dinyanyikan oleh orang tua kepada anaknya.

Baca juga: 5 Lagu Daerah Sulawesi Selatan, Salah Satunya Angin Mamiri

Lirik lagu Indung-indung.

Indung indung kepala Kindung
Hujan di udik di sini mendung
Anak siapa pakai kerudung
Mata melirik kaki kesandung

La haula wa la quwwata
Mata melihat seperti buta
Tiada daya tiada upaya
Melainkan Tuhan Yang Maha Esa
Tiada daya tiada upaya
Melainkan Tuhan Yangg Maha Esa

Aduh aduh Siti Aisyah
Mandi di kali rambutnya basah
Tidak sembahyang tidak puasa
Di dalam kubur mendapat siksa
Tidak sembahyang tidak puasa
Di dalam kubur mendapat siksa

Duduk goyang di kursi goyang
Beduk subuh hampir siang
Bangunkan ibu suruh sembahyang
Jadilah anak yang tersayang
Bangunkan ibu suruh sembahyang
Jadilah anak yang tersayang

2. Buah Bolok

Buah bolok adalah salah satu buah terkenal di Kalimantan. Buah tersebut biasanya ditemukan di hutan dan disukai oleh rusa dan kijang.

Baca juga: 3 Lagu Daerah Kalimantan Barat dan Liriknya

Makna lagu Buah Bolok adalah mengajak anak-anak muda untuk melestarikan rumah panggung Kutai.

Lirik lagu Buah Bolok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com