GROBOGAN, KOMPAS.com - Sumarlan (55), pria obesitas berbobot 200 kg meninggal dunia di kediamannya di Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (2/8/2023) siang.
Tak berselang lama, jenazah Sumarlan selanjutnya dikebumikan di tempat pemakaman Dusun Pepe, Desa Ngrandu tak jauh dari rumahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Grobogan dr Slamet mengatakan, sejak Sumarlan dipulangkan ke kampung halamannya, tim medis Puskesmas II Geyer aktif mengecek kondisi kesehatannya tiga kali sepekan.
Baca juga: Sumarlan, Pria Berbobot 200 Kg yang dipulangkan dari Jakarta ke Grobogan, Meninggal Dunia
Dalam perkembangannya, kesehatan Sumarlan mulai menurun pada awal pekan ini. Sejak saat itu pula tim medis Puskesmas II Geyer yang menerima laporan dari keluarga Sumarlan langsung turun tangan.
"Jadi tak berkenan dirujuk kembali ke rumah sakit. Keluarga inti juga banyak merantau. Kami sudah sarankan tapi tetap tidak mau hingga akhirnya meninggal di rumahnya," terang Slamet saat dihubungi melalui ponsel, Kamis (3/8/2023).
Merujuk hasil rekam medis Puskesmas II Geyer, sebelumnya Sumarlan tercatat mengalami peningkatan sel darah putih (leukosit). Ditambah lagi karena tak ada aktivitas fisik, muncul luka terbuka akibat tekanan berkepanjangan (Ulkus dekubitus) pada bagian punggungnya.
"Jadi leukosit, ulkus dekubitus serta infeksi dan ini komplikasi karena ada riwayat diabetes melitus dan hipertensi. Inalillahi wa innailaihi rojiun, kami turut berduka cita sedalam-dalamnya," pungkas Slamet.
Sumarlan sebelumnya dievakuasi petugas damkar dari kamar kos tempatnya merantau di Jakarta Pusat.
Sumarlan terpaksa dipulangkan ke kampung halamannya pada akhir Juni lalu akibat kakinya cedera usai kecelakaan. Atas pertimbangan keluarga lantaran lebih dari satu tahun hanya terbaring lemas di lantai dua ruko, Sumarlan akhirnya dibawa balik.
Selama sakit, Sumarlan yang kesulitan beraktivitas diurus oleh putra semata wayangnya yang juga bekerja di Jakarta.
Sesampainya di tanah kelahirannya, Sumarlan akhirnya dirujuk ke RSUD dr R Soedjati Soemodiardjo Purwodadi, Senin (3/7/2023).
Perwakilan Pemdes Ngrandu, Dinas Kesehatan Grobogan, Dinas Sosial Grobogan dan TNI berhasil membujuk Sumarlan yang sebelumnya memilih menutup diri hingga enggan dirawat intensif.
Baca juga: Pria Berbobot 200 Kg Itu Berpulang Usai Alami Sesak Napas dan Koma
Proses evakuasi Sumarlan berlangsung cukup lama, nyaris satu jam. Petugas dibantu warga pun terpaksa menjebol dinding berkonstruksi papan kayu untuk mengeluarkannya dari rumah berukuran 6 x 12 meter.
Sumarlan yang terbaring lemas di ranjang diangkat 8 orang menggunakan jarik berlapis secara hati-hati. Mereka nampak kuwalahan memindahkan fisik dengan berat tak lazim itu bergeser ke dalam ambulans.
"Jadi dirawat di RSUD hanya beberapa hari kemudian pulang. Saat di rumah awalnya sehat-sehat saja, namun perkembangannya kondisi kesehatan menurun hingga meninggal dunia," kata Kepala Desa Ngrandu Paiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.