KOMPAS.com - Penganiayaan seorang guru di SMA di Rejang Lebong, Bengkulu yang bernama Zaharman (58) oleh orangtua siswa menyisakan trauma bagi rekan kerja.
Mata sebelah kanan Zaharman dikatapel oleh orangtua siswa yang tak terima anaknya ditegur oleh Zaharman saat merokok di saat jam sekolah.
Peristiwa tersebut terjadi di sekolah pada Selasa (1/8/2023).
Sejumlah guru di sekolah tersebut mengaku sedih dan trauma atas kejadian yang menimpa Zaharman. Hal tersebut sampaikan Sang Kepala Sekolah, Riswanto.
"Bener, kasihan teman dan rekan saya ini, matanya buta, kita berharap itu bisa dikembalikan kayak semula," kata dia.
Baca juga: Kronologi Guru di Bengkulu Dikatapel Orangtua Murid dan Kini Terancam Buta
Riswato juga mengaku sangat menyesal karena saat kejadian tidak dapat melindungi rekannya itu.
Ia juga sama sekali tidak mengetahui adanya peristiwa tersebut karena berlangsung sangat cepat. Riswanto baru mengetahui rekannya dianiaya oleh orangtua murid setelah mendengar para siswa berteriak.
"Itu kejadiannya cepat sekali, tiba-tiba guru saya ini sudah terduduk dan berdarah matanya. Saya sangat menyesal, sebagai kepsek seharusnya saya bisa melindunginya," lanjut Riswanto.
Riswanto berharap pelaku bisa mendapatkan hukuman yang berat. Ia juga berharap ada solusi agar mata Zaharman bisa kembali normal seperti sedia kala.
"Saya minta itu minta dia kembali seperti semula, sehat seperti awalnya. Saya minta pelaku ini mengembalikan matanya," harap Riswanto.
Baca juga: Guru Dikatapel Orangtua Murid di Bengkulu, Pihak Sekolah Lapor Polisi
Setelah dikatapel oleh orangtua wali murid, Zaharman harus menjalani operasi pengangkatan bola mata kanan yang sudah rusak.
Ia terancam buta karena mata sebelah kiri Zaharman mengalami katarak. Kondisi terkini Zaharman ini diungkap anak kandungnya, Ilham Mubdi.
"Kondisi ayah Alhamdulilah sekarang sudah sadarkan diri, tapi mata ayah saya sisa satu lagi. Dinyatakan cacat permanen mas karena hancur bola mata sebelah kanannya," ungkap Ilham sedih.
Ilham membenarkan bahwa operasi yang dilakukan di RS Ar Bunda itu adalah pengangkatan bola mata.
Karena dari hasil pemeriksaan, luka yang dialami mata kanannya sangat berat sehingga sudah tidak berfungsi lagi.
Baca juga: Guru dan Pelajar Rundung Siswi SMA di Bengkulu 2 Tahun, Korban Idap Autoimun