BANGKA, KOMPAS.com-Kapal feri Sakura Exspress gagal berlabuh di Pangkalbalam, Kepulauan Bangka Belitung karena terjebak pendangkalan, Senin (31/7/2023).
Ratusan penumpang serta kendaraan bermotor tertahan di dalam kapal sembari menunggu pasang air laut.
"Kapal feri belum bisa masuk alur pelabuhan karena air laut surut," kata Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa kepada Kompas.com, Senin.
Baca juga: Pendangkalan Muara dan Banyak Nelayan Terjerat Utang, 5 TPI di Karawang Tak Lagi Aktif
Oka menuturkan, informasi tanda bahaya diterima tim SAR tidak hanya soal kapal yang tertahan di luar pelabuhan, tapi juga ada laporan terkait penumpang yang butuh penanganan medis darurat.
Penumpang itu bernama Nurul Aurila Mafaza (21) menderita sesak nafas, sehingga membutuhkan evakuasi cepat.
Sementara kapal yang ditumpanginya masih harus menunggu beberapa jam lagi agar bisa masuk pelabuhan seiring pasang air laut.
"Kami kirimkan tim evakuasi, tapi sempat terkendala ombak besar saat pemindahan dari feri ke kapal Basarnas. Akhirnya dibantu dengan kapal pandu dari Pelindo," ujar Oka.
Pada pukul 12.45 WIB, Nurul Aurila Mafaza, akhirnya bisa dievakuasi ke Pangkalbalam dan langsung ditangani tim medis dari Puskesmas setempat.
Baca juga: Petani Karawang Mengeluh Kekurangan Suplai Air ke Sawah, Wabup Aep: Akibat Pendangkalan Irigasi
Nurul yang merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung berada di kapal feri bersama 45 mahasiswa lainnya.
Mereka bertolak dari Jakarta dengan tujuan Pangkalbalam pada 30 Juli 2023.
Saat ini kapal feri Sakura Express masih berada di perairan Pasir Padi, Pangkalpinang untuk menunggu pasang laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.