KOMPAS.com - Tari Manasai adalah salah satu tari tradisional asli suku Dayak Ngaju yang berasal dari Kalimantan Tengah.
Dalam kegiatan besar atau pesta, Tari Manasai sering dijadikan primadona untuk ditarikan bersama oleh masyarakat suku Dayak Ngaju, baik laki-laki, perempuan, orang tua, anak muda, hingga anak-anak.
Tari Manasai menggambarkan pergaulan dan kegembiraan, semua orang dapat mengikuti gerakan tarian ini.
Terlebih, penari sering mengajak untuk bernari bersama.
Tari Manasai juga kerap digunakan untuk menyambut tamu sebagai tarian selamat datang.
Gerakan Tari Manasai tergolong sederhana dan mudah dipelajari.
Baca juga: Tari Gantar: Properti, Gerakan, dan Makna
Gerakan tari dilakukan secara bersama-sama membentuk lingkaran. Jika orang yang menari semakin banyak maka lingkaran tersebut akan semakin besar.
Sebagai awalan, semua penari menghadap lingkaran yang di bagian tengah biasanya diletakkan guci atau media lainnya.
Guci atau media lainnya tersebut diberi hiasan, seperti bambu yang diikatkan di selendang.
Penari kemudian akan berputar ke arah kanan, sambil melakukan gerakan maju berlawanan dengan arah jarum jam.
Gerakan berikutnya adalah menghadap ke arah luar lingkaran, berputar ke kiri sambil melakukan gerakan maju dan mengayunkan tangan kanan dan kiri secara perlahan mengikuti hentakan irama.
Gerakan tersebut dilakukan berulang kali dengan iringan lagu berjudul Manari Manasai ciptaan Wolten Rudji.
Tari Masanai merupakan tari interaktif yang mengajak penonton untuk turut menari. Semua kalangan dapat ikut bergabung menari Masanai.
Penonton yang ikut menari akan hanyut dalam kemeriahan tarian ini.
Properti Tari Masanai berupa selendang yang biasanya diikatkan di pinggang atau digantungkan di leher.
Baca juga: Tari Monong: Asal, Properti, Gerakan, dan Musik Pengiring
Letak selendang tersebut memudahkan penari untuk membentangkannya sehingga terlihat menarik dan indah.
Sumber:
kikomunal-beta.dgip.go.id dan mmc.kalteng.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.