Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihantam Badai, Perahu Angkut Pemain Bola Karam di Kepri, 1 Hilang

Kompas.com - 12/07/2023, 11:11 WIB
Hadi Maulana,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

LINGGA, KOMPAS.com - Perahu kayu atau pompong yang mengangkut 7 pemain bola di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), karam usai dihamtam badai.

Akibatnya, satu orang pemain bola atas nama Putra, warga Bukit Harapan, dinyatakan hilang dan hingga saat ini masih dilakukan pencarian.

"Benar sekali, kejadiannya siang kemarin, informasi yang kami dapat perahu ini karam usai dihantam badai," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kalas IIa Tanjungpinang, Slamet Riyadi yang dihubungi, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Kapal Tunas Abadi Karam akibat Dihantam Ombak Besar di Situbondo

Sementara itu, identitas enam korban selamat adalah Sawal, pemilik pompong, warga Singkep Barat.

Lalu Fery Irawan, warga Desa Pasir Panjang, Kurniardi warga Desa Tajur Biru, Kalvani Hatami warga Desa Pasir Panjang, Andri warga Desa Tanjung Kelit, dan Narudi warga Desa Limbung.

Baca juga: Berpisah 11 Tahun, Pria Asal Cianjur Menikah dengan Bocah yang Sempat Foto Bersama Saat KKN

"Keenam orang ini alhamdulillah dalam keadaan selamat dan sudah dievakuasi menggunakan kapal cepat milik TNI AL, sedangkan satu pemain lagi dinayatakan hilang dan sampai saat ini masih dilakukan pencarian atas nama Putra warga Bukit Harapan," terang Riyadi.

Saat ini Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban hilang. Namun pencarian terkendala cuaca hujan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com