Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Darwis, Jadi Anggota Jaringan Teroris akibat Salah Gaul Saat Mendekam di Lapas Makassar

Kompas.com - 11/07/2023, 17:57 WIB
Tresno Setiadi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Narapidana terorisme (napiter) bernama Darwis (48) mengaku lega bisa membacakan dengan sungguh-sungguh naskah ikrar setia kepada NKRI setelah sempat terpapar ajaran kelompok radikalisme.

Warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan ini melaksanakan pembacaan ikrar di bawah sumpah Kitab Suci Al Quran di Lapas Kelas IIB Tegal, Jawa Tengah, Selasa (11/7/2023).

Pembacaan ikrar tersebut disaksikan Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng, Hantor Situmorang, dan Kepala Lapas Tegal, Yugo Indra Wicaksi, serta perwakilan TNI/Polri dan Kejaksaan serta Pengadilan Negeri Kota Tegal.

Baca juga: 76 Napiter Bacakan Ikrar Setia NKRI, Cium Bendera dan Bacakan Pancasila

Darwis merupakan terpidana kasus terorisme Pasal 15 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2023 yang divonis 3 tahun 6 bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada tahun 2021 lalu.

Pria kelahiran Kabupaten Bone sempat menjadi anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Darwis ditangkap Densus 88 Antiteror pada awal 2021 lalu dan sudah menjalani hukuman selama 2 tahun 2 bulan.

"Alhamdulillah sudah lega. Sudah ikrar kembali setia kepada NKRI," kata Darwis kepada Kompas.com, usai ikrar di Aula Pertemuan Lapas Tegal, Selasa (11/7/2023).

Sebelum menghuni Lapas Tegal sejak Mei 2023, Darwis mendiami tahanan di Mapolda Jateng dan Rutan Mako Brimob.

Darwis mengakui kesalahannya pernah menjadi anggota JAD. Awalnya, ia mengaku mengenal JAD karena bergaul dengan salah satu Napiter saat berada di dalam Lapas di Kota Makassar.

Darwis saat itu menjalani hukuman kasus pidana lain dan mendekam di Lapas sejak 2005 hingga bebas 2011. Saat itu Darwis sebenarnya ingin bertobat karena kasus pidana yang menjeratnya.

Namun bekal pengetahuan ilmu agama yang minim, ia mengaku mudah termakan doktrin Napiter di dalam Lapas ketika itu.

"Saat di dalam Lapas itu salah bergaul dengan Napiter. Saat keluar Lapas lanjut ikut kajian di salah satu pondok pesantren. Saya belum sampai menyebarkan teror hanya mengikuti kajian-kajian saja," aku Darwis.

Darwis mengaku baru sadar jika ajaran JAD tak sejalan dengannya saat mendekam di Rutan Mako Brimob sebagai narapidana teroris. Saat di Rutan Mako Brimob dirinya sering mendengar ceramah salah satu ustaz yang berhasil menyadarkannya. 

Baca juga: Kisah Hadi, Eks Napiter Petinggi Neo Jamaah Islamiyah Akhiri Pelarian demi Sang Ibunda

"Di Rutan Mako Brimob saya ikuti pengajian yang benar. Kemudian sadar jika yang saya pelajari di JAD itu salah. Karena ternyata banyak jalan jihad selain kekerasan apalagi negara kita tidak dalam kondisi berperang," kata Darwis.

Darwis berharap, ketika bebas nanti, bisa kembali berkumpul dengan istri dan keempat anaknya dan menjalani kehidupan normal. "Inginnya kembali hidup normal bekerja di bengkel las di Makassar," pungkas Darwis.

Sementara Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Hantor Situmorang mengatakan, satu narapidana terorisme (Napiter) sudah menyatakan mengikrarkan diri kembali NKRI.

"Dia sudah tidak lagi kembali menjadi teroris. Dia mengakui kesalahannya dan sudah mengatakan apa yang diikrarkan barusan tadi menjadi kesungguhannya," kata Hantor.

Kepala Lapas Kelas IIB Tegal Yugo Indra Wicaksi menambahkan, Darwis sebelumnya divonis 3 tahun 6 bulan. Pada Agustus mendatang sudah menjalani 2/3 masa hukuman.

Darwis masih akan terus dipantau, dinilai dan dievaluasi serta dibina terus menerus oleh pihak Lapas dan Bapas sebelum masuk proses asimilasi. "Pada 11 Agustus mendatang sudah 2/3 masa hukuman," kata Yugo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

Regional
Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Regional
9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

Regional
Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com