KOMPAS.com - Cerita tentang Segitiga Bermuda sebagai salah satu perairan paling berbahaya di dunia tidak hanya ditemukan di lepas pantai Amerika Utara, namun juga ada di Indonesia.
Lokasi Segitiga Bermuda ini berada di Masalembo, sebuah perairan yang berada di tengah Laut Jawa, tepatnya sebelah utara Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Baca juga: Weber Deep, Patahan Terbesar di Bumi yang Ada di Dasar Laut Banda
Perairan Masalembo juga merupakan daerah pertigaan yang merupakan pertemuan antara Laut Jawa dengan Selat Makasar.
Julukan Segitiga Bermuda Indonesia disematkan ke Perairan Masalembo karena banyaknya kejadian kecelakaan kapal atau pesawat di wilayah ini.
Baca juga: Sesar Naik Flores, Sesar Aktif yang Lebih Galak dari Zona Subduksi Lempeng Indo-Australia
Dilansir dari laman sumenepkab.go.id, nama Masalembo diambil dari nama kepulauan yang ada di perairan tersebut yaitu Kepulauan Masalembu.
Pulau yang semula masih tanpa nama tersebut dahulu penuh dengan hewan jenis sapi atau lembu.
Oleh karenanya, orang-orang Bugis kemudian menyebut pulau tersebut dengan sebutan Nusa Lembu (pulau sapi).
Baca juga: Mengenal Sesar Tarakan yang Memiliki Magnitudo Tertarget Hingga 7,0
Namun, lama kelamaan penyebutan Nusa Lembu berubah menjadi Masalembu, dari kata masa yang berarti banyak dan lembu yang bermakna sapi.
Sehingga nama Masalembu berarti banyak lembu yang merujuk populasi hewan mamalia yang ada di pulau tersebut.
Sedangkan wilayah perairan di sekitar kepulauan tersebut lebih dikenal dengan nama Masalembo.
Dilansir dari laman news.unair.ac.id, Albar, salah satu warga di Masalembu mengungkap mitos yang ada di perairan ini.
Albar mengatakan bahwa Masalembu mempunyai misteri tentang kekuasaan Ratu Malaka.
Konon pada masa lalu, perairan Masalembu dikuasai oleh makhluk halus dan siluman yang berkumpul.
Sehingga ketika melewati tempat tersebut, nenek moyang memerlukan sesajen dan sesembahan agar bisa selamat.
”Jadi pantang bagi siapa saja (nenek moyang) yang ingin selamat melewati perairan itu tanpa membawa sesajen dan sesembahan. Kalau itu dilanggar itu bisa memakan tumbal,” ungkap Albar.
Fenomena Alam di Perairan Masalembo