Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus "Bully" di Indonesia Mengkhawatirkan, Ada yang Mengakibatkan Kematian

Kompas.com - 05/07/2023, 06:00 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kasus perundungan atau bullying yang terjadi di beberapa sekolah di Indonesia disebut "sudah mengkhawatirkan lantaran sampai mengakibatkan kematian," menurut Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti.

Sebab meskipun sudah ada Permendikbud 82 tahun 2015 tentang pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di satuan pendidikan, tapi banyak sekolah belum memiliki sistem pengaduan dan pelaporan yang melindungi korban perundungan.

Seperti yang baru-baru ini terjadi pada seorang siswa SMP di Temanggung, Jawa Tengah, nekat membakar sekolahnya sendiri karena sakit hati sering dirundung kawan-kawannya.

Atas perbuatannya itu, siswa tersebut berstatus anak yang berhadapan dengan hukum meski belakangan dilakukan restorative justice, kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti, mengatakan sepanjang Januari hingga Mei 2023 pihaknya menemukan setidaknya ada 12 kasus tindak perundungan di sekolah-sekolah di Indonesia.

Baca juga: Polisi Dalami Pengakuan Keluarga Siswa SD di Sukabumi yang Tewas Setelah Dirundung

Dari belasan kasus itu, sebanyak empat kasus terjadi di tingkat Sekolah Dasar (SD), lima kasus di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan sisanya di jenjang Sekolah Menengah Atas/Kejuruan.

Menurut Retno, bullying atau perundungan yang terjadi saat ini kondisinya sudah mengkhawatirkan dan berat karena sudah mengakibatkan kematian.

"Dan perundungan ini sudah mulai dari jenjang SD. Kalau begitu dia kan punya potensi jadi pelaku sampai SMA. Orang yang berkali-kali melakukan kekerasan akan terus pengen melakukan," ujar Retno Listyarti kepada BBC News Indonesia, Minggu (02/07).

Beberapa kasus perundungan yang sampai menimbulkan kematian terjadi di Medan, Sumatera Utara.

Siswa SD kelas 1 di Kota Medan, Ibrahim Hamdi, meninggal usai menjadi korban perundungan lima kakak kelasnya.

Baca juga: Dispendik Banyuwangi Bantah Siswa SD yang Tewas Bunuh Diri Sering Dirundung Teman Sekolah

Siswa kelas VII SMPN 2 Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah nekat membakar sekolahnya sendiri pada Selasa (27/6/2023) karena merasa sakit hati usai di-bully oleh teman dan gurunya. KOMPAS/Regina Rukmorini Siswa kelas VII SMPN 2 Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah nekat membakar sekolahnya sendiri pada Selasa (27/6/2023) karena merasa sakit hati usai di-bully oleh teman dan gurunya.
Kepada ibunya, anak tersebut mengadu telah dipukuli kakak kelasnya.

Yusraini bercerita ia membawa anaknya ke rumah sakit karena tubuh anaknya kesakitan dan mengalami demam tinggi. Namun tak disangka nyawa anaknya tak terselamatkan.

Kasus serupa juga terjadi di Sulawesi Utara.

Seorang siswa MTs di Kotamobagu berinisial BT meninggal akibat dikeroyok oleh sembilan temannya. Korban disebut mengalami kekerasan fisik berupa dibanting dan ditendang berkali-kali di bagian perut.

Akibat rasa sakit yang tak tertahankan, korban dilarikan ke rumah sakit. Tapi keesokannya korban meninggal.

Dalam kasus siswa SMP di Temanggung, Jawa Tengah, yang membakar sekolahnya sendiri karena mengaku sakit hati kerap dirundung teman-temannya, Retno menilai pihak sekolah tidak memahami kondisi psikologi siswanya itu.

Baca juga: Bocah SD di Medan Meninggal Diduga Korban Perundungan Kakak Kelas

"Artinya memang kita tidak punya kemampuan membaca [psikologi] anak-anak. Karena tanda anak stres itu ada rasa tidak nyaman di perut atau mual. Ini kan tidak dipahami pihak sekolah," ujar Retno.

Kejadian pembakaran sekolah di Temanggung itu berlangsung pada Selasa (27/06).

Siswa kelas VII berinisial R tersebut disebut telah menyiapkan bahan yang digunakan untuk membakar sekolahnya sejak sepekan sebelum kejadian.

Dia membuat benda menyerupai molotov dari botol bekas yang diisi cairan khusus yang dicampur dengan gas sebagai pemicu api.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon Berakhir Damai, Pelaku Tandatangani Surat Pernyataan

Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon Berakhir Damai, Pelaku Tandatangani Surat Pernyataan

Regional
Pencuri Motor di Banyumas Ditangkap, Pelakunya Dua Remaja Perempuan

Pencuri Motor di Banyumas Ditangkap, Pelakunya Dua Remaja Perempuan

Regional
Korupsi Rp 43 Miliar Proyek Bendungan di Lampung, 4 Jadi Tersangka

Korupsi Rp 43 Miliar Proyek Bendungan di Lampung, 4 Jadi Tersangka

Regional
Pergi ke Warung Pakai Emas Rp 75 Juta, IRT Jadi Korban Jambret

Pergi ke Warung Pakai Emas Rp 75 Juta, IRT Jadi Korban Jambret

Regional
Jadi Satu-satunya Kabupaten di Kalsel yang Dapat Apresiasi PPH, Bupati Aulia: Kami Komitmen Tingkatkan Ketahanan Pangan 

Jadi Satu-satunya Kabupaten di Kalsel yang Dapat Apresiasi PPH, Bupati Aulia: Kami Komitmen Tingkatkan Ketahanan Pangan 

Regional
Petahana Mansur Hidayat Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di Gerindra, Optimis Dapat Rekomendasi Gerindra

Petahana Mansur Hidayat Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di Gerindra, Optimis Dapat Rekomendasi Gerindra

Regional
Pj Gubernur NTB Lalu Gita Daftar Bacagub di Pilkada NTB lewat PKB

Pj Gubernur NTB Lalu Gita Daftar Bacagub di Pilkada NTB lewat PKB

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Melihat Upacara Adat Pangangkatan Datu Rajamuda Kesultanan Sumbawa, Pernah Digelar 126 Tahun Lalu

Melihat Upacara Adat Pangangkatan Datu Rajamuda Kesultanan Sumbawa, Pernah Digelar 126 Tahun Lalu

Regional
Pilkada Manggara Timur, Pasangan Jalur Independen Yoseph Marto-Heremias Dupa Harus Perbaiki Syarat Dokumen Pencalonan

Pilkada Manggara Timur, Pasangan Jalur Independen Yoseph Marto-Heremias Dupa Harus Perbaiki Syarat Dokumen Pencalonan

Regional
Polisi di Pati Dipukuli Saat Acara Dangdutan, Awalnya Ingin Sampaikan Imbauan

Polisi di Pati Dipukuli Saat Acara Dangdutan, Awalnya Ingin Sampaikan Imbauan

Regional
Polisi NTT Memburu Pria yang Menawarkan Kerja Selundupkan WN China ke Australia dengan Bayaran Rp 20 Juta

Polisi NTT Memburu Pria yang Menawarkan Kerja Selundupkan WN China ke Australia dengan Bayaran Rp 20 Juta

Regional
Hendi Akan Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacagub Jateng ke PDI-P Siang Ini

Hendi Akan Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacagub Jateng ke PDI-P Siang Ini

Regional
PKB Targetkan Menang Pilkada Kabupaten Semarang, PKS Masih Jajaki Koalisi

PKB Targetkan Menang Pilkada Kabupaten Semarang, PKS Masih Jajaki Koalisi

Regional
Diduga Jadi Ajang Narkoba, Pentas Musik Koplo Tengah Malam Dilarang

Diduga Jadi Ajang Narkoba, Pentas Musik Koplo Tengah Malam Dilarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com