Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Jamik dan Kelenteng Kwan Tie Miau, Tempat Ibadah Bersejarah di Babel Direvitalisasi

Kompas.com - 30/06/2023, 18:22 WIB
Heru Dahnur ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Masjid Jamik dan Kelenteng Kwan Tie Miau, dua tempat ibadah bernilai sejarah di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung direvitalisasi dalam rangkaian ulang tahun Bhayangkara ke-77.

Masjid Jamik dan Kelenteng Kwan Tie Miau yang direvitalisasi merupakan tempat ibadah kebanggaan warga sekaligus saksi sejarah peradaban di Bangka Belitung yang terkenal dengan tambang timahnya.

Kepala Polda Kepulauan Bangka Belitung Irjen Yan Sultra mengatakan, revitalisasi dilakukan agar tempat ibadah semakin nyaman digunakan.

Baca juga: Ironi di Trotoar Baru Margonda, Direvitalisasi lalu Jadi Tempat Parkir Motor

Masjid Jamik dan Kelenteng Kwan Tie Miau yang berada di wilayah hukum Polresta Pangkalpinang dipilih karena nilai sejarahnya dan simbol kerukunan umat beragama.

"Dua tempat ibadah ini telah digunakan sejak lama turun temurun. Punya nilai sejarah yang harus dijaga bersama," kata Yan Sultra saat doa bersama lintas agama di halaman Kelenteng Kwan Tie Miau, Jumat (30/6/2023).

Revitalisasi dilakukan dalam bentuk aksi bersih bangunan, penyerahan alat kebersihan dan berbagai peralatan pendukung untuk kegiatan ibadah.

Yan mengungkapkan, kegiatan revitalisasi tidak hanya di Pangkalpinang, tapi juga dilaksanakan seluruh polres kabupaten/kota di Kepulauan Bangka Belitung.

"Komitmen kepolisian untuk menjaga situs cagar budaya secara berkelanjutan," ujar Yan.

Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil mengapresiasi partisipasi kepolisian dalam revitalisasi rumah ibadah.

Selama ini, kata Maulan, kerukunan antar umat beragama telah terjaga dengan baik.

"Semboyan kita Tong Ngin Fan Ngin Jit Jong yang artinya Tionghoa Melayu sama saja, selalu utamakan persaudaraan yang erat," ujar wali kota yang kerap disapa Molen itu.

Jejak masa lalu

Sejarawan Pangkalpinang Akhmad Elvian mengatakan, Kelenteng Kwan Tie Miau dibangun pada tahun 1841 Masehi dan selesai 1846 Masehi.

Kelenteng awalnya diberi nama Kwan Tie Bio, kemudian zaman Orde Baru diubah namanya menjadi Kelenteng Amal Bakti.

Setelah sempat terbakar pada 22 Februari 1998 dan dipugar pada 5 Agustus 1999 kelenteng diberi nama Kwan Tie Miau.

Baca juga: Tolak Ekspor Pasir Laut, Walhi Babel Khawatirkan Mineral Langka Ikut Terbawa

Sementara Masjid Jamik dibangun di atas tanah wakaf tahun 1936.

Awalnya berupa bangunan kayu, kemudian dilakukan pembangunan ulang menggunakan material batu dan semen agar lebih kokoh.

Pada Juli 1951 Masjid Jamik dikunjungi tokoh poklamator sekaligus wakil presiden Muhammad Hatta. Ketika itu Bung Hatta ikut menyumbang pembangunan masjid senilai Rp 1.000.

Ada pun kubah pertamanya dibangun dari sumbangan firma Ko Kian Lan. Firma yang cukup berkembang waktu itu di Pangkalpinang.

"Berbagai pihak ikut membantu pembangunan masjid sebagai bukti kerukunan beragama yang sudah hadir sejak lama," kata Elvian yang ikut hadir saat acara di Kelenteng Kwan Tie Miau, Jumat (30/6/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim Hotman 911 Dampingi Keluarga Warga Aceh yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Tim Hotman 911 Dampingi Keluarga Warga Aceh yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Regional
Kisah Rusdianto 13 Tahun Jadi Relawan Tagana, Tak Hiraukan Gaji Kecil yang Penting Membantu

Kisah Rusdianto 13 Tahun Jadi Relawan Tagana, Tak Hiraukan Gaji Kecil yang Penting Membantu

Regional
Gangster Bersenjata Tajam Serang Warga Cilegon Banten, Dikejar Polisi

Gangster Bersenjata Tajam Serang Warga Cilegon Banten, Dikejar Polisi

Regional
Jembatan Sungai Babon Diperbaiki, Rekayasa Lalu Lintas di Jalur Pantura Semarang-Demak Disiapkan

Jembatan Sungai Babon Diperbaiki, Rekayasa Lalu Lintas di Jalur Pantura Semarang-Demak Disiapkan

Regional
Promo Judi 'Online' di IG Rp 1 Juta Per Posting, 3 Pemuda Dibekuk

Promo Judi "Online" di IG Rp 1 Juta Per Posting, 3 Pemuda Dibekuk

Regional
Banjir Kiriman Malaysia Mulai Rendam Desa di Nunukan, Sejumlah Sekolah Terdampak

Banjir Kiriman Malaysia Mulai Rendam Desa di Nunukan, Sejumlah Sekolah Terdampak

Regional
DPC PDI-P Kebumen Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup, 3 Tokoh Mendaftar, Salah Satunya Bupati Kebumen

DPC PDI-P Kebumen Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup, 3 Tokoh Mendaftar, Salah Satunya Bupati Kebumen

Regional
Anak Kecil Temukan Mayat di Sungai Cilacap, Awalnya Dikira Boneka

Anak Kecil Temukan Mayat di Sungai Cilacap, Awalnya Dikira Boneka

Regional
Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia Gelar Aksi Bela Palestina, Mahasiswa hingga Dosen Turun ke Jalan

Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia Gelar Aksi Bela Palestina, Mahasiswa hingga Dosen Turun ke Jalan

Regional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, Gibran: Mohon Dikawal dari Luar

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, Gibran: Mohon Dikawal dari Luar

Regional
Rektor Undip Minta Mahasiswa yang Sudah Mampu untuk Mundur Jadi Penerima KIP Kuliah

Rektor Undip Minta Mahasiswa yang Sudah Mampu untuk Mundur Jadi Penerima KIP Kuliah

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan Pelajar SMA, 8 Orang Jadi Buronan

Tawuran Geng Motor Tewaskan Pelajar SMA, 8 Orang Jadi Buronan

Regional
Kakak Adik di Brebes Dicabuli Tetangganya, Terungkap gara-gara Pelaku Minta Maaf Berkali-kali Saat Lebaran

Kakak Adik di Brebes Dicabuli Tetangganya, Terungkap gara-gara Pelaku Minta Maaf Berkali-kali Saat Lebaran

Regional
Eks Wali Kota Bima Dituntut 9 Tahun 6 Bulan Penjara Atas Kasus Suap dan Gratifikasi

Eks Wali Kota Bima Dituntut 9 Tahun 6 Bulan Penjara Atas Kasus Suap dan Gratifikasi

Regional
1.112 Jemaah Haji Babel Diminta Tak Usah Bawa 'Rice Cooker' dan Beras

1.112 Jemaah Haji Babel Diminta Tak Usah Bawa "Rice Cooker" dan Beras

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com