Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dugaan Korupsi Pertambangan, GM PT Antam Konawe Utara Ditahan Kejati Sultra

Kompas.com - 23/06/2023, 23:19 WIB
Kiki Andi Pati,
Khairina

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara (Sultra) menahan  General Manager (GM) PT Antam Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Konawe Utara (Konut) inisial HW, Jumat (23/6/2023) malam. 

Dengan mengenakan rompi merah, masker, dan topi warna hitam, GM PT Antam Konawe Utara digiring menuju mobil tahanan dan langsung dibawa ke Rutan Kelas II A Kendari usai diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi penjualan ore nikel di wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) PT Antam di Blok Mandiodo, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara. 

Baca juga: Bermodus Dokumen Terbang, Manajer PT Antam Konawe Utara Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Penjualan Ore Nikel

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sultra melalui Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Sultra Ade Hermawan, SH.MH mengatakan,  General Manager PT. Antam UBPN Konut inisial HW ditahan di Rutan Kelas II A Kendari selama 20 hari ke depan. 

Ade menjelaskan bahwa dalam kasus tindak pidana korupsi pertambangan ini, HW sebagai orang yang berperan di Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Antam dengan PT Lawu Agung Mining (LAM).

“Dari PT. Antam sementara ini baru GM PT. Antam UBPN Konut yang tersangka, kalau mantan Dirut PT. Antam belum tersangka. Kemarin sudah dilakukan pemeriksaan sebagai saksi,” kata Ade kepada sejumlah wartawan di kantor Kejati Sultra, Jumat malam. 

Mantan Dirut PT Antam inisial DA, lanjut Ade, diduga orang yang telah melakukan penandatangan KSO tersebut. 

“Kalau yang namanya KSO itu kan, kerja sama. Berarti ada kesepakatan bersama antara PT. Antam, Perusda, dan PT LAM. Adapun peran Perusda sedang didalami oleh penyidik,”ungkapnya. 

Baca juga: Kejati Sultra Geledah 3 Kantor Perusahaan Tambang, Salah Satunya PT Antam

Lebih lanjut Ade menerangkan, dalam KSO itu menyebutkan bahwa kewajiban untuk melakukan penambangan di areal yang sudah ditentukan dan mempunyai kewajiban untuk menyerahkan hasil penambangan dan penjualan ke PT Antam. Tetapi kenyataannya sebagian kecil ore nikel diserahkan ke PT Antam dan sebagian besar ore nikel itu dijual ke smelter lain.

HW selaku GM PT Antam diduga terlibat dalam KSO itu dan HW mengetahui terjadinya penjualan ore nikel secara ilegal. 

"Jadi terkait masalah KSO jelas di situ, bahwa kewajibannya untuk itu, tetapi ini kan tiap hari mereka itu melakukan eksploitasi penambangan itu di wilayah PT. Antam. Dan GM ini juga di satu sisi mengetahui di situ ada penjualan ilegal," tegasnya. 

Dan apakah HW menerima imbalan dari penjualan ore nikel ilegal itu, Ade mengungkapkan bahwa hal itu masih didalami oleh penyidik. 

Menurut Ade, sesuai KSO yang telah ditentukan PT Antam, lahan yang ditambang seluas 22 hektar namun belakangan lahan yang diduga dieksploitasi secara ilegal melebar jadi 157 hektar di kawasan hutan tanpa Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH)

“Ada penambahan area penambangan seluas 157 hektar, yang jelas 157 hektar masuk di wilayah IUP PT. Antam. Jadi ada yang berada dalam RKAB, dan ada juga yang berada di luar RKAB," terangnya. 

Sebelumnya, pelaksana lapangan PT Lawu Agung Mining (LAM) inisial GLA telah ditahan Kejati Sultra.

Dan kemarin, Kamis (22/6/2023) Direktur Utama PT LAM, OPN ditetapkan sebagai tersangka, dan di hari yang sama, owner PT LAM inisial WAS diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Kejati Sultra. 

Hingga kini, Kejati Sultra telah menetapkan 4 orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi penjualan ore nikel yakni Dirut PT LAM berinisial OPN, Pelaksana Lapangan PT LAM berinisial GAS, Dirut PT KKP berinisial AA, dan GM PT Antam UBPN Konut berinisial HW. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Update Banjir di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas Capai 37 Orang

Update Banjir di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas Capai 37 Orang

Regional
Jalan Rusak, Pasien di Sikka Ditandu 1 Jam Cari Tumpangan ke Puskesmas

Jalan Rusak, Pasien di Sikka Ditandu 1 Jam Cari Tumpangan ke Puskesmas

Regional
Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Regional
[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Subang, Sopir Bus Sebut Rem Tak Berfungsi | Korban Banjir Nunukan Tidur Bawa Parang untuk Usir Buaya

[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Subang, Sopir Bus Sebut Rem Tak Berfungsi | Korban Banjir Nunukan Tidur Bawa Parang untuk Usir Buaya

Regional
Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Regional
Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Regional
Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Regional
Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Regional
Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com