SEMARANG, KOMPAS.com- Akibat pengaruh cuaca dan fenomena El Nino, sebanyak 16 anak di Semarang meninggal setelah terjangkit demam berdarah dengue (DBD).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mencatat kasus tersebut selama Januari hingga Juni 2023.
Kepala Dinkes Kota Semarang Mochammad Abdul Hakam menyebutkan korban meninggal seluruhnya berusia anak.
"Yang meninggal dunia 16 orang, usianya di bawah 18 tahun," ujar Hakam melalui pesan singkat, Rabu (21/6/2023).
Baca juga: Belum Ada Sebulan, 53 Orang di Kendal Kena Demam Berdarah, 5 Meninggal Dunia
Pihaknya menambahkan, sejak Januari hingga Juni 2023 ada ratusan kasus DBD yang terjadi di Kota Semarang. Kasus terbanyak ada di Kecamatan Tembalang.
"Per hari ini ada 348 kasus DBD di Semarang. (Paling banyak) Tembalang," lanjutnya.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Dinkes Kota Malang Imbau Warga Cegah Demam Berdarah dan Tetap Gunakan Masker
Merespon kondisi tersebut, pihaknya meminta masyarakat rutin melakukan pemantauan jentik nyamuk dan gerakan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur.
"Saya himbau masyarakat melakukan PJN secara rutin minimal 2 kali seminggu, dan melakukan gerakan 3 M untuk mencegah demam berdarah," kata Hakam.
Pihaknya tak ingin kasus DBD di Semarang terus bertambah setiap waktu. Sehingga perlu kesadaran dari setiap individu untuk mencegah dengan menjaga kebersihan dan pola hidup sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.