PURBALINGGA, KOMPAS.com- Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi mendukung optimalisasi Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) Purbalingga, Jawa Tengah sebagai feeder jemaah umrah.
Hal ini dikatakan Budi saat mengikuti Rapat Koordinasi Optimalisasi Bandara JBS di Kompleks Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Sabtu (17/6/2023).
Dengan skema ini, setiap jemaah umrah dari wilayah eks Karesidenan Barlingmascakeb (Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, dan Kebumen) akan berangkat dari Bandara JBS menuju Bandara Soekarno Hatta sebelum terbang ke tanah suci.
Baca juga: Kisah Pilu Korban Penipuan Umrah di Purworejo, Bertahun-tahun Menabung lalu Lenyap dalam Sekejap
Menurutnya, skema umrah ini akan menjadi terobosan awal untuk memicu penerbangan regular yang bisa mengembalikan lalu lintas penerbangan di bandara yang dibuka sejak 2021 tersebut.
"Kita petakan ternyata lima kabupaten (sekitar bandara) ada sekitar 7 juta penduduk. Berarti potensi mereka yang akan bepergian baik perjalanan biasa, bisnis, dinas dan umrah itu tinggi sekali. Oleh karenanya, untuk umrah akan kita buat paket secara khusus," kata Budi kepada wartawan.
Ia menyebut, paket umrah melalui Bandara JBS ini akan dipatok harga yang kompetitif.
Disamping itu, waktu perjalanan juga lebih efisien dibanding dengan cara yang selama ini biasa dilakukan.
"Nah kalau itu terjadi, bukan saja untuk umrah tapi dipastikan juga akan ada pergerakan dari mereka-mereka yang secara regular perjalanan ke Jakarta, bahkan ada juga usulan ke Bali," katanya.
Baca juga: Calon TKW Indramayu Kena Tipu Rp 20 Juta, Dijanjikan Kerja di Arab Saudi dan Umrah Gratis
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengungkapkan, skema feeder umrah Bandara JBS telah mendapat dukungan dari lima kabupaten eks Karesidenan Barlingmascakeb dan sejumlah biro umrah.
"Kita targetkan bisa running di akhir Agustus dan mudah-mudahan warga masyarakat di lima kabupaten juga tertarik dan bila akan umrah bisa lewat ini, karena Insya Allah bisa lebih cepat," katanya.