SOLO, KOMPAS.com - Maraknya sekolah, mulai jenjang TK sampai SMA, menggunakan prosesi wisuda untuk kelulusan turut jadi perhatian Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Apalagi, tren yang menggunakan toga itu dikabarkan merogoh kocek dari kantong pribadi orangtua siswa.
Saat awak media berusaha meminta tanggapannya terkait maraknya prosesi wisuda di sekolah, Gibran mengaku terkejut.
Baca juga: Kemendikbud Ristek Tanggapi soal Ramai Wisuda Murid TK-SMA
"Do protes to? Cah cilik og yo do wisuda (Pada protes ya? Anak kecil kok ya diwisuda)," ujar Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (15/6/2023).
Meski begitu, orang nomor satu Kota Bengawan sejak Februari 2021 ini menyerahkan keputusannya ke sekolah dan orangtua siswa.
"Ya sak-sak e. Ya kalau orangtuanya enggak protes yo rapopo tapi enggak harus di hotel," tambah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Di sisi lain, ayah Jan Ethes dan La Lembah Manah ini juga menyoroti banyaknya acara di luar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Seperti, kegiatan outbound yang berpotensi menjadi beban tambahan biaya bagi orangtua murid.
Karena itu, Gibran pun mengimbau supaya kegiatan tersebut ke depannya tidak menjadi faktor yang memberatkan wali murid.
"SD? Protes-protes? Ya nanti tak cek e ya, pokoknya jangan sampai membebani orang tua murid lah ya," ucap Gibran.
"Jangan terlalu berlebihan juga lah ya," tambahnya.
Baca juga: Banyak TK-SMA Gelar Wisuda ala Mahasiswa, Ini Kata Pengamat Pendidikan
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Tren Sekolah Ikut-ikutan Pakai Prosesi Wisuda, Gibran Ingatkan Jangan Sampai Bebani Orangtua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.