Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan Murid, Guru di SDN 3 Sugihan Kabupaten Semarang Blusukan Cari Calon Siswa

Kompas.com - 08/06/2023, 09:39 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Para guru di SD Negeri Sugihan 03, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang berupaya membagikan brosur ke warga di rumah hingga persawahan.

Upaya itu dilakukan untuk menambah jumlah calon murid pada tahun ajaran 2023 ini karena SD tersebut mengalami kekurangan murid.

Bahkan, pada 2022 lalu SD tersebut tidak mendapatkan murid sama sekali.

Kepala Sekolah SD Negeri Sugihan 03, Septiana Ika Kadarsih bercerita dia dan para guru juga ‘blusukan’ hingga ke areal persawahan dan perkebunan tempat para orangtua bekerja.

Baca juga: Demi Efektivitas Belajar, 39 SDN di Purworejo yang Kekurangan Murid Bakal Dilebur

“Selain door-to-door ke rumah warga, kami hari ini membagikan brosur kepada warga sekitar sampai ke sawah-sawah juga. Harapannya mereka bisa memberitahu ke keluarga atau tetangga yang memiliki anak usia SD untuk masuk,” kata Ika kepada Tribunjateng.com, Rabu (7/6/2023).

Selain brosur, pihak sekolah juga membagikan dua paket seragam sekolah agar warga tertarik menyekolahkan anaknya ke SDN Sugihan 03.

Dari usaha tersebut, pihaknya telah mendapatkan enam calon peserta didik. Walau demikin, proses tak berjalan lancar.

Ia mengatakan sudah ada orangtua yang setuju untk menyekolahkan anaknya, namun mereka membatalkannya.

"Kejadian seperti itu juga banyak, karena kendala utama sekolahan kami adalah lokasinya yang jauh dari pemukiman warga dan harus melewati persawahan yang luas," imbuh dia.

Baca juga: PPDB Online Ditutup, Puluhan SDN di Solo Kekurangan Siswa, Ada yang Hanya Dapat 2 Murid

Untuk itu, pihak sekolah menyediakan fasilitas mobil jemputan bagi siswa yang rumahnya jauh.

Selain itu ia juga mengatakan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang juga telah banyak membantu sekolah tersebut untuk mendapatkan siswa dan memperbaiki fasilitas yang ada di SDN Sugihan 03 Tengaran itu.

"Pemerintah banyak membantu kami mulai dari fasilitas, sarana dan prasarana semua banyak diperbarui dan diperbaiki, karena lokasi sekolah kami yang jauh dari pemukiman warga lah yang membuat banyak orang tua mengurungkan niat menyekolahkan anak-anaknya di sekolah kami," pungkas dia.

Sukaton Purtomo Priyatno mengatakan bahwa pihaknya masih mengupayakan sekolah-sekolah yang masih kekurangan calon murid untuk bisa mendapatkan peserta didik.

Meskipun masa PPDB sudah ditutup pada pertengahan April 2023 lalu, Katon, panggilannya, mengaku akan tetap membuka pendaftaran bagi sekolah yang jumlah pendaftarnya masih di bawah 28 orang.

Baca juga: SMA Negeri di Lebak Kekurangan Murid, Guru Door To Door ke Rumah Warga

Pembukaan akan dilakukan sampai masuk tahun ajaran baru pada Juli 2023.

“Yang (pendaftar) kurang dari 28 (orang) masih kami buka (pendaftaran) sampai waktu masuk sekolah,” kata Katon, panggilannya, kepada Tribunjateng.com, Rabu (7/6/2023).

Dari data dia, terdapat 431 dari total 478 SD di Kabupaten Semarang yang jumlah calon siswa-siswinya di bawah 28 orang.

Dari jumlah tersebut, 99 SD masih belum mendapatkan pendaftar sama sekali atau nol pendaftar

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kekurangan Murid, SDN 3 Sugihan Kabupaten Semarang Blusukan Cari Calon Murid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com