Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Terancam Kekeringan, Babel Siapkan Pupuk dan Kolam Bekas Tambang

Kompas.com - 08/06/2023, 07:17 WIB
Heru Dahnur ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Wilayah Indonesia diprediksi terdampak dua fenomena gangguan iklim, yaitu El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) selama Juni 2023. Salah satu dampak signifikannya, Indonesia akan mengalami kekeringan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Bangka Belitung Mikron Antariksa mengatakan, berbagai persiapan terus dilakukan terkait fenomena alam yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) itu.

"Pertama itu sektor pertanian, kami berkoordinasi dalam penyediaan pupuk yang mampu beradaptasi dengan kondisi kekeringan. Kemudian memastikan ketersediaan air di seluruh embung termasuk kolong-kolong (kolam bekas tambang)," ujar Mikron dalam pesan elektronik, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Kekeringan, Warga 39 Desa di Bima Berisiko Krisis Air Bersih

Mikron menuturkan, surat resmi peringatan dini telah diterbitkan oleh BMKG maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sehingga daerah langsung melakukan berbagai upaya sebagai tindakan antisipasi.

"Seperti sektor pertanian pupuk dipastikan tersedia hingga tiga bulan ke depan. Juga ketersediaan anggaran untuk tempat penampungan air," ujar Mikron.

"Nanti Satgas Karhutla dan kekeringan juga akan melakukan simulasi yang mana pada intinya ketersediaan pangan selama tiga bulan ke depan," tambah Mikron.

Menurut Mikron, ancaman kekeringan tidak hanya berdampak pada sektor pertanian tapi juga bisa memicu terjadinya hotspot atau titik panas di berbagai daerah.

Sebab itu, masyarakat telah diwanti-wanti agar tidak membuka lahan dengan cara membakar pepohonan. Untuk wilayah Bangka Belitung sendiri, titik hotspot yang termonitor berada di Bangka Barat.

Baca juga: BMKG Sebut 28 Persen Wilayah Indonesia Masuk Siaga Karhutla dan Kekeringan

Petugas langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pendinginan area serta edukasi pada pengelola lahan.

"Tentu dukungan masyarakat untuk saling menjaga lingkungan dan ketertiban, karena fenomena alam tidak hanya soal produksi tapi distribusi bahan pangan juga harus aman dan lancar," pungkas mantan kepala BPBD Kota Pangkalpinang itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com