SUMBAWA, KOMPAS.com - Perburuan liar yang dilakukan warga lokal masih menjadi ancaman bagi populasi kakaktua jambul kuning di hutan Pulau Moyo, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kini, keberadaan burung tersebut terus dimonitor supaya selamat dari kepunahan.
"Kami sering temukan tangga pemburu yang menjulang ke pohon sarang kakaktua," kata Ketua Komunitas Sumbawa Biodiversity, Joni Sari Wijoyo (37), saat ditemui, Rabu (7/6/2023).
Sejak berdiri pada 2017, komunitas Sumbawa Biodiversity rutin melakukan konservasi dan monitoring pohon sarang kakaktua jambul kuning.
"Satwa ini terancam punah, kami ingin lakukan berbagai program konservasi agar kakaktua jambul kuning bisa terus ada di Pulau Moyo," kata Joni.
Upaya konservasi yang dilakukan Sumbawa Biodiversity melalui pemasangan lubang sarang buatan sejak 2022.
Selain itu, komunitas ini juga mengidentifikasi jenis pohon sarang yang disukai burung tersebut.
Baca juga: Kembalinya 23 Ekor Kakaktua Koki ke Habitatnya di Maluku
Ada tiga jenis pohon yang biasa dijadikan sarang oleh kakaktua, yaitu pohon tatah atau Homalium bhamoense, binong atau Tetrameles nudiflora, dan jabong atau Antrocephalus.
"Kalau bukan kita siapa lagi, kami merasa perlu melindungi ini. Pulau Sumbawa masih kekurangan data, kami coba lakukan itu dalam upaya konservasi kakaktua jambul kuning," imbuhnya.
Lebih jauh, Joni ingin mengubah pola pikir pemburu menjadi pemandu untuk menjaga habitat dan populasi kakaktua jambul kuning.
Menurutnya, pemandu sangat berperan penting untuk memberikan edukasi kepada wisatawan tentang kehidupan kakaktua jambul kuning.
Menurutnya, Pulau Moyo menjadi benteng habitat kakaktua di NTB. Sebab, di Lombok sudah tidak ada.
Ia mengakui bahwa warga setempat ada yang berburu kakaktua jambul kuning saat ada permintaan dari wisatawan yang datang ke Pulau Moyo.
Hal ini butuh edukasi supaya pemandu bisa memberi pemahaman kepada wisatawan soal pentingnya menjaga populasi kakaktua di Pulau Moyo.
"Ada rasa tidak enak dari warga lokal, bukan murni faktor ekonomi mereka berburu," ungkap Joni.
Taman Nasional Moyo Satonda termasuk bagian delineasi Geopark Tambora dan Cagar Biosfer Saleh Moyo Tambora yang ditetapkan di Paris pada 15 Juni 2019 oleh UNESCO.
Kawasan Teluk Saleh, Pulau dan Gunung Tambora merupakan kawasan strategis nasional yang berada di Pulau Sumbawa dan masuk wilayah administrasi Kabupaten Sumbawa, Dompu, dan Bima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.