Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI-Australia Patroli Bersama di Perbatasan Laut Timor dan Arafura, Sasar Kejahatan Transnasional

Kompas.com - 19/05/2023, 21:02 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Kelamanan Laut (Bakamla) bersama Australia Border Force (ABF) memulai patroli bersama dalam Operation GANNET-7, Kamis (18/5/2023).

Patroli terkoordinasi yang digelar setiap tahunnya ini merupakan implementasi dari Indonesia- Australia Fisheries Surveillance Forum (IAFSF) dalam upaya kerja sama memberantas kejahatan transnasional di kawasan perbatasan Laut Timor dan Arafura.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin, mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam patroli terkoordinasi ini.

Baca juga: Cerita Badco Said Selamat Saat Perahunya Dihantam Badai di Perairan Australia, Renang 30 Jam, Sang Adik Hilang

Khususnya, kata Adin, kepada Pemerintah Australia yang selama ini telah mendukung upaya pemberantasan penangkapan ikan yang melanggar aturan, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUUF) di Laut Timur dan Arafura.

"Sebelum adanya Operation GANNET, KKP dan Pemerintah Australia telah menjalin kerja sama melalui patroli terkoordinasi selama kurang lebih 20 tahun lamanya dalam upaya memberantas IUU fishing. Hal ini merupakan komitmen bersama yang akan terus dilanjutkan melalui Operation GANNET setiap tahunnya," kata Adin, dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (19/5/2023) malam.

Adin melanjutkan, dalam pelaksanaan Operasi GANNET ke 7 pada 2023 ini, KKP melibatkan Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan Orca 01 dan Martime Patrol Aircraft ATR 42-300.

Adapun asset lainnya adalah KN Pulau Nipah milik Bakamla RI dan ADV Cape Naturaliste serta 1 pesawat udara patroli dari ABF.

Adin menyebutkan, patroli bersama ini akan digelar selama 10 hari ke depan sejak tanggal 18-27 Mei 2023 di kawasan perbatasan kedua negara di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 573-Laut Timor dan Arafura.

"Selain pemberantasan IUU fishing, target operasi ini juga akan meliputi kejahatan transnasional lainnya, contohnya seperti human traficking serta drug smugling di kawasan perbatasan kedua negara," kata dia.

Sehari sebelumnya, operasi GANNET-7 secara resmi telah dibuka oleh Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Friche Flack, M Opsla di Hotel Aston Kupang.

Baca juga: Cerita Badco Said Selamat Saat Perahunya Dihantam Badai di Perairan Australia, Renang 30 Jam, Sang Adik Hilang

Friche mengatakan, meskipun dalam pelaksanaan patroli bersama ini terdapat tantangan-tantangan yang dihadapi, namun pihaknya sangat mengapresiasi semangat kerja sama dari semua pihak yang terlibat.

Terutama para personel kapal dan pesawat yang selama ini menjadi garda terdepan dalam mengamankan wilayah perairan perbatasan Indonesia dan Australia.

"Saya sangat mengagumi semangat kerja sama dari semua pihak yang terlibat, sehingga pelaksanaan Operation GANNET dapat terus tercapai setiap tahunnya," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Regional
Simpang Joglo Solo Ditutup Total Mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Simpang Joglo Solo Ditutup Total Mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Regional
Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Regional
Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Regional
Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta 'Uang Jalan'

Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta "Uang Jalan"

Regional
Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Regional
Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Regional
Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Regional
Direktur BUMDes Korupsi Uang Penjualan Sawit untuk Beli Mobil

Direktur BUMDes Korupsi Uang Penjualan Sawit untuk Beli Mobil

Regional
Pj Gubernur Kaltim Prediksi Pemulihan Banjir Mahakam Ulu Makan Waktu Sebulan, Sistem Peringatan Dini Diperlukan

Pj Gubernur Kaltim Prediksi Pemulihan Banjir Mahakam Ulu Makan Waktu Sebulan, Sistem Peringatan Dini Diperlukan

Regional
Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Regional
Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Regional
Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Regional
Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com