TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Kebakaran menimpa Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Mutaqqien, di Dusun Bolong, Desa Ngaditirto, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (14/5/2023), sekitar pukul 21.00 WIB.
Beruntung tidak ada korban jiwa karena pondok dalam kondisi kosong malam itu. Para santri saat itu sedang mengikuti pengajian di luar pondok.
Baca juga: Bus Masuk Jurang Saat Bawa Rombongan Guru Ponpes Gontor, Sopir Ditetapkan Tersangka
Namun, api melahap bangunan bertingkat beserta isinya berupa barang-barang seperti baju dan buku-buku milik santri. Kerugian yang dialami ditaksir mencapai lebih dari Rp 2 Miliar.
Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Temanggung berhasil memadamkan api sekitar pukul 00.45 WIB, Senin (15/5/2023).
Bupati Temanggung, Muhammad Al Khadziq menyatakan, hingga saat ini dari dinas terkait masih melakukan assesment di lokasi kejadian. Akibat kebakaran ini kerugian ditaksir mencapai Rp2,5 Miliar.
Khadziq menyampaikan rasa prihatin dan mengapresiasi tim damkar dan masyarakat yang terlibat karena sudah bekerja keras sehingga api tidak merembet ke area lainnya.
"Pemkab Temanggung turut prihatin, dan ikut berusaha memulihkan keadaan agar segera teratasi dengan baik. Pemadam kebakaran, alhamdulillah bisa secepatnya memadamkan api sehingga tidak merembet ke bangunan-bangunan lain. Tapi meski begitu, kerugian juga besar,"kata Khadziq dalam keterangan pers, Senin (15/5/2023).
Selain itu, ada hal lain yang juga harus diperhatikan, yaitu adanya rasa trauma di kalangan santri, kalangan pengasuh pondok pesantren akibat kebakaran tersebut. Oleh karena itu, rasa trauma itu harus disembuhkan segera.
Pihaknya akan membantu memulihkan kondisi ponpes, baik secara psikologis santri maupun fisik bangunan ponpes.
"Kami akan membantu agar keadaan bisa dipulihkan kembali, baik bangunanannya maupun rasa trauma para santrinya. Kebutuhan mendesaknya adalah baju-baju atau pakaian para santri, karena semuanya habis tidak tersisa satu pun, buku-buku habis. Hanya baju yang melekat yang tersisa, sedangkan para santri harus terus beraktivitas dan harus dipulihkan rasa traumanya," imbuh Khadziq.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.