KUPANG, KOMPAS.com - Nondi Tampani, (37) warga Desa Fat, Kecamatan Nunkolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas dianiaya iparnya berinisial AT (24) dan empat orang rekannya.
Dia tewas dianiaya saat berkunjung ke rumah mertuanya di desa yang sama.
"Kejadiannya pada Senin (8/5/2023) lalu dan para pelaku baru ditangkap kemarin, setelah sempat kabur," kata Kepala Kepolisian Resor TTS Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) I Gusti Putu Suka Arsa, kepada Kompas.com, Jumat (12/5/2023).
Baca juga: Siswa SMA Ini Kerap Berulah, Polisi Ciduk Pelaku usai Aniaya Remaja dengan Celurit
Gusti menuturkan, kejadian itu bermula saat korban bertamu ke rumah mertuanya di Desa Fat.
Setelah tiba, korban lalu berjabat tangan dengan kedua mertuanya.
Dia kemudian mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan pelaku AT yang tak lain adalah iparnya. Namun, korban malah dicekik.
Tak hanya mencekik, AT juga memukul korban hingga terjatuh ke tanah. Saat korban terjatuh, AT lalu menginjak-injak tubuh korban hingga tak berdaya.
Melihat itu, sejumlah pelaku lainnya yakni YT (42), DT (17), FT (17) dan AT (34), ikut menganiaya korban dengan cara memukul dan menginjak-injak korban yang sudah berlumuran darah di tanah.
"Korban tak bisa melarikan diri karena banyak orang. Korban akhirnya meninggal dunia di rumah mertuanya," ungkap Gusti.
Para pelaku yang melihat korban telah terbujur kaku kemudian kabur dari lokasi kejadian.
Kasus itu kemudian dilaporkan ke aparat kepolisian terdekat.
Usai menerima informasi, polisi lalu bergerak mendatangi lokasi kejadian untuk olah tempat kejadian perkara.
Polisi pun memeriksa sejumlah saksi mata. Para pelaku akhirnya ditangkap di Desa Toifae Kecamatan Amanatun Selatan.
Baca juga: Kronologi WN Inggris Aniaya Aparat hingga Pingsan di Kantor Polisi Bali
Mereka lalu digelandang ke Markas Kepolisian Resor TTS untuk diproses hukum.
"Kasus ini masih ditangani anggota kita dan kita masih mendalami motif penganiayaan hingga korban meninggal dunia," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.