AMBON, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Universitas Pattimura Ambon bernama Michael Lesunussa (22) babak belur dikeroyok sekelompok pemuda di kawasan Farmasi Bawah, Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku.
Aksi pengeroyokan tersebut terjadi di kawasan Farmasi Bawah pada Kamis (4/5/2023) dinihari.
Adapun satu dari sejumlah pelaku pengeroyokan diketahui merupakan oknum brimob Polda Maluku bernama Bripda Gilbert Silahooy.
Orangtua korban Josina Lesnussa menuturkan insiden penganiayaan terhadap anaknya itu bermula saat korban pulang ke rumah usai menghadiri acara syukuran wisudawan di rumah seorang rekannya.
Baca juga: Truk Brimob Polda Jatim Bertabrakan dengan Mobil di Bojonegoro
“Kejadiannya itu di Farmasi Bawah kalau kita di Farmasi Atas, jadi anak saya mau pulang ke rumah lalu tiba-tiba dia dikeroyok. Salah satu pelaku pengeroyokan itu oknum brimob Maluku namanya Gilbert Silahooy,” kata Josina kepada Kompas.com via telepon, Jumat (5/5/2023).
Menurut Josina dia tidak mengetahui persis apa penyebab hingga anaknya dikeroyok oleh para pelaku. Namun sebelum pengeroyokan terjadi, anaknya sempat terlibat perkelahian dengan seseorang di kawasan tersebut.
“Jadi anak saya ini ada masalah sedikit dengan seseorang, ada berkelahi sedikit,” katanya.
Ia mengaku sangat menyesalkan kejadian itu karena dari sekian banyak pelaku yang melakukan pengeroyokan ada juga oknum brimob.
“Yang sangat saya sesalkan di sini ada oknum brimob yang terlibat aksi itu bahkan handphone anak saya hilang, kita sudah tanya tapi tidak ada yang mengaku ambil,” katanya.
Adapun buntut dari aksi pengeroyokan itu korban menderita luka robek di bagian telinga dan pelipis serta memar di bagian wajah, kepala dan sejumlah tubuhnya.
“Anak saya sampai mandiri darah,” ujarnya.
Menurut Josina sebelum dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, korban sempat beristirahat di rumahnya selama beberapa jam.
"Dia sempat tidur sebentar di rumah baru dibawah ke rumah sakit, jadi saat tidur bantal dan selumut semua penuh darah," katanya.
Josina mengaku telah melaporkan kasus tersebut ke SPKT Polda Maluku dan juga ke Divisi Propam Polda Maluku untuk diproses secara hukum.
“Sudah diviusm oleh polisi juga dan saya sudah laporkan ke SPKT lalu ke Propam,” katanya.