Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Protes Hasil Muskot Taekwondo Solo, Ketua yang Baru Punya Kedekatan dengan Pelaku Pencabulan Murid

Kompas.com - 09/05/2023, 16:16 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, protes dengan hasil protes dengan hasil musyawarah kota (Muskot) pemilihan Pengurus Kota (Pengkot) Taekwondo atau Ketua Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Minggu (7/5/2023).

Pemilihan itu, meloloskan Brillian Noktiluca Priliko sebagai Ketua Pengkot Taekwondo Solo, dipilih melalui jalur aklamasi yang disusul protes orangtua siswa taekwondo.

Gibran mengaku tidak menyetujui hasil Muskot tersebut, karena merasa bertanggungjawab sebagai orangtua siswa yang pernah berlatih di dojang naungan ketua Pengkot Taekwondo Solo yang baru.

Baca juga: Gibran Curiga Ada Pelaku Lain dalam Kasus Pencabulan Murid Taekwondo di Solo

Selain itu, Ketua Pengkot Taekwondo yang baru juga memiliki kedekatan dan satu dojang dengan Donny Susanto, tersangka pencabulan siswa taekwondo beberapa waktu lalu, sekaligus Ketua Pengkot Taekwondo sebelumnya.

"Ketuanya baru, saya tidak setuju kalau ketuanya itu. Biar diurus KONI dan lainnya. Intinya kasus kemarin (pelecehan seksual oleh Ketua Pengkot Taekwondo sebelumnya) terus dikembangkan. Soalnya korbannya bertambah," ucap Gibran, Selasa (9/5/2023).

"Korban sebanyak itu tidak mungkin tersangkanya hanya satu. Dan dia juga punya kedekatan dengan tersangka (Donny Susanto) tapi urusan (penyelidikan) kembali lagi ke pak Kapolresta (Kombes Pol Iwan Saktiadi)," jelasnya.

Gibran juga menyinggung, Ketua Pengkot baru yang terpilih secara aklamasi yang dinilai janggal, Gibran juga mempertanyakan Muskot dimana dirinya sebagai Wali Kota Solo, dan KONI tidak memperoleh pemberitahuan.

Gibran juga menekankan, dirinya mendapatkan protes dari para orangtua korban (pelecehan) terkait terpilihnya Ketua Pengkot baru yang diketahui dekat dengan tersangka kasus pelecehan.

"(Pemilihan Ketua Pengkot) Lha embuh, tiba-tiba buat Muskot, kene ra diundang (saya tidak diundang). KONI juga, belum mendengar masukan-masukan dari Dojang lain. Kemarin ada protes ibu-ibu dan bapak-bapak korban. Masak dipilih dari Dojang yang sama. Itu masalah etika," bebernya. 

Menurut Gibran, Pengkot Taekwondo wajib mengembalikan kepercayaan masyarakat setelah kasus pencabulan beberapa waktu lalu. Dia berharap masalah pemilihan ketua Pengkot baru segera selesai.

"Saya yakin banyak calon-calon yang lebih baik, lebih bagus juga. (aklamasi) koyo ra eneng liyane (seperti tidak ada yang lain)," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, hingga berita ini dituturkan dan saat dimintai keterangan soal proses hukum pencabulan pelatih taekwondo tersebut, belum merespons.

Sedangkan, Brillian Noktiluca Priliko sebagai Ketua Pengkot Taekwondo Solo yang terpilih saat dikonfirmasi juga belum memberikan tanggapan. 

Baca juga: Guru Taekwondo Cabuli Murid di Solo, Polisi: Baru 3 Korban Lapor Resmi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com