Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kasus Mayat Dicor yang Pernah Hebohkan Tanah Air, Ada Balita dan PNS

Kompas.com - 09/05/2023, 15:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Warga Jalan Mulawarman Raya, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah dikejutkan penemuan mayat korban mutilasi yang dicor di tempat usahanya pada Senin (8/5/2023).

Korban adalah Irwan Hutagalung, warga Perum Bukit Agung Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Mayat Irwan dicor di tempat usahanya sendiri yakni isi ulang air galon dan gas AHS Arga Tirta.

Sementara kepala dan tangan korban ditemukan terpisah di dalam karung yag ada di belakang punggung korban. Saat ini polisi masih melakukan otopsi dan penyelidikan.

Selain kasus di Kota Semarang, berikut 6 kasus mayat dicor yang pernah hebohkan Tanah Air:

1. Tahun 2013, balita di Surabaya dibunuh lalu disemen

Pada tahun 2013, publik pernah dihebohkan dengan pembunuhan FHR (3,5), balita asal Suarabaya, Jawa Timur.

Pelaku pembunuhan adalah tetangga korban yakni Solihin (31). Tak hanya dibunuh, korban juga dilumuri semen untuk menghilngkan jejak.

Kasus berawal saat Misnawi dan istri kehilangan anak bungsunya pada Sabtu, 16 Februari 2013. Dua hari kemudian, FHR ditemukan dalam kondisi disemen di rumah tetangganya sendiri, Solihin.

Solihun pun ditangkap saat naik becak hendak melarikan diri ke Kabupaten Sampang.

Kepada polisi, Solihun mengaku membunuh korban karena sakit hati pernah ditegur oleh ayah korban.

Baca juga: Dendam Sang Ayah atas Anaknya yang Tewas Disemen...

Saat itu, ia menarik korban ke rumahnya dan membanting balita itu ke tanah. Tak puas, ia juga mengangkat korban dan membeturkan kepalanya berkal-kali ke tembok.

Kasus tersebut semakin panjang. Pada Rabu (4/12/2013), ayah korban, Misnawi membunuh ayah kandung pelaku yakni Taufik, pedagang di pasar Jalan Endrosono.

Misnawi mengaku ia langsung teringat anaknya yang tewas saat melihat Taufik melintas menggunakan motor.

"Saya tidak ingat apa-apa waktu itu, saya hanya teringat anak saya yang dibunuh oleh Solihin, anak H Taufik," katanya, Kamis (5/12/2013) di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Usai membunuh Taufik, Misnawi menyerahkan diri ke polisi diantar keluarga dan tokoh masyarakat di tempat ia tinggal.

Baca juga: Kondisi Mayat Dicor di Semarang, Kaki Terikat Tali Rafia, Tangan dan Kepalanya Dimutilasi Dalam Karung

2. Mayat perempuan di Kendal dicor 3 lapis

ilustrasi penjaraPEXELS.com/RODNAE Productions ilustrasi penjara
Mayat seorang wanita ditemukan dalam bak mandi yang telah dicor dengan semen di Desa Puguh, Kecamatan Boja, Kendal, Jawa Tengah, Jumat, 23 Februari 2018.

Penemuan mayat itu diketahui setelah polisi menangkap pemilik rumah, Didik (28), tersangka pembegalan di Desa Tampingan, Jumat (23/2/2018) pagi.

Saat diinterogasi, pelaku mengaku telah membunuh seorang perempuan dan mayatnya dicor di bak kamar mandi.

Korban bernama Fitri Agraeni (24), warga Desa Margosari, Limbangan, Kendal yang berprofesi sebagai pemandu karaoke.

Ia dibunuh oleh pemilik rumah yakni Didik. Sebelum pembunuhan, korban menagih utang Rp 500.000 kepada pelaku.

Karena tersinggung, pelaku mencekik korban hinga tewas.

Untuk menghilangkan jejak pembunuhan itu, pelaku kemudian mengubur korban dalam bak mandi dan mengecornya hingga tiga kali. Tujuannya agar bau busuk mayat tidak tercium.

Baca juga: Alasan Didik Bunuh Wanita yang Mayatnya Dicor 3 Lapis di Bak Mandi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Prabowo: Dari Dulu Saya Difitnah Terus

Prabowo: Dari Dulu Saya Difitnah Terus

Regional
Puluhan Pendaki Dilaporkan Masih Terjebak di Gunung Marapi

Puluhan Pendaki Dilaporkan Masih Terjebak di Gunung Marapi

Regional
Update Marapi Erupsi, Dampak dan Upaya Evakuasi 70 Pendaki yang Terjebak

Update Marapi Erupsi, Dampak dan Upaya Evakuasi 70 Pendaki yang Terjebak

Regional
[POPULER REGIONAL] Momen Jubir Timnas Amin Hadiri Kampanye Ganjar | Sosok Pengemis 'Elite' di Ponorogo

[POPULER REGIONAL] Momen Jubir Timnas Amin Hadiri Kampanye Ganjar | Sosok Pengemis "Elite" di Ponorogo

Regional
Ganjar Dengarkan Curhat Petani soal Pupuk dan Jalan Rusak di Kendari

Ganjar Dengarkan Curhat Petani soal Pupuk dan Jalan Rusak di Kendari

Regional
Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 4 Desember 2023: Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 4 Desember 2023: Siang Hujan Petir

Regional
Babinsa Dikeroyok Saat Melerai Keributan di Hajatan Pernikahan Warga di Grobogan

Babinsa Dikeroyok Saat Melerai Keributan di Hajatan Pernikahan Warga di Grobogan

Regional
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Jawa Tengah

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Jawa Tengah

Regional
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Banten

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Banten

Regional
Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Main Bola di Labuan Bajo

Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Main Bola di Labuan Bajo

Regional
Kronologi Anggota TNI Tewas Dianiaya 2 Senior di Semarang, Pukulan Hantam Leher dan Dada Korban

Kronologi Anggota TNI Tewas Dianiaya 2 Senior di Semarang, Pukulan Hantam Leher dan Dada Korban

Regional
Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram

Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram

Regional
Transmisi Listrik di Bangka Tersambar Petir, Picu Pemadaman Massal

Transmisi Listrik di Bangka Tersambar Petir, Picu Pemadaman Massal

Regional
Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Regional
Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com