Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Syawalan di Semarang, dari Berbagi Kupat Jembut Hingga Ritual Sesaji Rewanda

Kompas.com - 16/04/2023, 07:11 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Masyarakat di Kota Semarang ternyata memiliki tradisi Syawalan yang berbeda-beda sesuai dengan wilayahnya.

Tradisi Syawalan adalah kebiasaan di bulan Syawal dalam penanggalan Hijriyah yang dilakukan setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Timphan, Hidangan Khas Lebaran dari Aceh

Di Kota Semarang, tradisi syawalan digelar tujuh hari setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri atau seminggu setelah lebaran.

Adapun tradisi yang digelar umumnya dimanfaatkan masyarakat untuk saling bertemu dan kemudian bermaaf-maafan.

Baca juga: 6 Hidangan Khas Lebaran dari Pulau Lombok dan Sumbawa

Selain identik dengan kebiasaan halal bi halal atau silaturahmi, tradisi syawalan di Kota Semarang juga diwarnai dengan berbagai kebiasaan yang khas dan unik.

Dilansir dari laman Humas Provinsi Jawa Tengah, berikut adalah sederet tradisi syawalan unik di Kota Semarang.

Baca juga: Nasi Kapau, Kuliner Khas Bukittinggi yang Kerap Dikira Nasi Padang

1. Berbagi Kupat Jembut

Warga di Kampung Jaten Cilik, Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan memiliki tradisi syawalan unik dengan berbagi kupat jembut.

Kupat jembut mirip kupat atau ketupat biasa yang terbuat dari beras, hanya saja kupat ini memiliki isian berupa tauge dan sambal kelapa.

Menariknya lagi, di sela-sela janurnya juga kerap diisi dengan uang sehingga kupat jembut kerap diperebutkan oleh anak-anak.

Tradisi berbagi kupat jembut di Kampung Jaten Cilik disebut sudah ada sejak tahun 1950-an.

Kebiasaan ini bermula dari perayaan Hari Raya Idul Fitri yang dirayakan di tengah keprihatinan oleh warga asli Jaten Cilik yang kembali ke kampungnya pasca mengungsi akibat meletusnya Perang Dunia Kedua.

2. Tradisi Makan Bersama

Warga di Kalicari, Kecamatan Pedurungan memiliki tradisi berkumpul untuk saling bertemu dan kemudian bermaaf-maafan setelah shalat subuh.

Selain itu, ada momen yang paling ditunggu anak-anak yaitu pembagian uang yang dilakukan sembari saling berjabat tangan.

Hampir setiap rumah akan menyiapkan uang untuk dibagikan kepada anak-anak sebagai hadiah bagi mereka yang belajar berpuasa.

Jumlah uang yang dibagikan untuk tiap anak memang tidak besar, namun mampu cukup untuk jajan dan mereka gembira.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Regional
Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Regional
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Regional
Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Regional
Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Regional
Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Regional
Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Regional
Simpang Joglo Solo Ditutup Total mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Simpang Joglo Solo Ditutup Total mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Regional
Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Regional
Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Regional
Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta 'Uang Jalan'

Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta "Uang Jalan"

Regional
Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Regional
Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Regional
Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Regional
Direktur BUMDes Korupsi Uang Penjualan Sawit untuk Beli Mobil

Direktur BUMDes Korupsi Uang Penjualan Sawit untuk Beli Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com