LAMPUNG, KOMPAS.com - Kehidupan anak panti asuhan penuh warna dalam menjalani keseharian tanpa orangtua. Susah, sedih, dan bahagia ditanggung bersama rekan seasrama.
Pengalaman menjadi penghuni panti asuhan ini yang membuat Wili Saputra dan Sutrimo, duo sarjana alumnus UIN Raden Intan mendirikan panti asuhan penghafal Al Quran di Bandar Lampung.
"Saya pernah jadi anak panti asuhan, tahu susah sedihnya, saya nggak mau mereka merasakan kesusahan seperti saya dahulu," kata Wili saat menerima kunjungan Satreskrim Polresta Bandar Lampung, Rabu (12/4/2023) sore.
Baca juga: ASN di Kebumen Diminta Salurkan Parsel Makanan yang Diterima ke Panti Asuhan
Petang itu, Kepala Satreskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris Polisi (Kompol) Dennis Arya Putra sengaja berkunjung untuk berbuka puasa bersama anak-anak panti asuhan As Saminah yang berada di Jalan Sam Ratulangi, Gang Salam 4, Kelurahan Penengahan, Bandar Lampung.
Wili menuturkan, kebutuhan keseharian anak panti asuhan masih bisa dicari. Tetapi "kebutuhan" hati sangat susah diraih.
"Itu (hati) yang sangat perlu diperhatikan. Sangat susah obatnya. Mereka ini masih sangat polos melihat segala sesuatu, jangan sampai salah jalan," kata Wili.
Baca juga: Anggota Densus 88 Tertembak Saat Tangkap Terduga Teroris di Lampung, 2 Pelaku Tewas
Anak-anak asuhan As Saminah sendiri tidak hanya berasal dari Kota Bandar Lampung. Kebanyakan dari daerah terpencil di Provinsi Lampung, yang akses pendidikannya menjadi sebuah keniscayaan.
Bahkan, ada tiga kakak beradik dari Lampung Timur yang sengaja dijemput oleh Wili dan Sutrimo untuk diasuh di panti tersebut.
"Kita fokus agar anak menjadi penghafal Al Quran di sini, setidaknya sampai mereka SMA sudah hafal di atas 5 juz, jadi bisa mendapatkan beasiswa di universitas," timpal Sutrimo.
Pria ini menceritakan awal pendirian panti asuhan, bermula saat mereka KKN di sebuah desa di Lampung Selatan beberapa tahun lalu.
"Waktu KKN itu kita lihat di sana banyak anak-anak yang tidak punya orangtua dan mereka juga tidak bersekolah, pulang dari situ kita kepikiran buat panti asuhan," kata Sutrimo.
Dengan latar belakang pendidikan Islam, kedua sahabat ini lalu fokus mencetak penghafal Al Quran.
"Kita percaya, dari sini (penghafal Al Quran) banyak jalan disediakan oleh Allah untuk anak-anak ini, khususnya di bidang pendidikan," kata Sutrimo.
Sementara itu, Kepala Satreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, acara buka puasa bersama ini hanya sekadar kepedulian untuk berbagi dengan anak-anak panti asuhan.
"Kita hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan anak-anak, agar juga bisa merasakan indahnya bulan Ramadhan," kata Dennis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.