CIREBON, KOMPAS.com – Sejumlah pemudik dari arah Ibu Kota Jakarta mulai terpantau melintasi Jalur Utama Pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (12/4/2023).
Mereka memilih mudik lebih awal untuk menghindari potensi kemacetan akibat prediksi lonjakan arus yang sangat tinggi beberapa hari mendatang.
Pantauan Kompas.com di lokasi, perjalanan para pemudik ini sempat tersendat di Simpang Weru, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, yang menjadi salah satu titik kepadatan.
Baca juga: Jadwal Pelayanan di Pelabuhan Merak, Ciwandan dan BBJ Saat Arus Mudik 2023
Titik ini kerap kali terjadi kemacetan karena berdekatan dengan Pasar Tradisional, Pasar Pasalaran yang memiliki aktivitas tinggi.
Untuk menghindari potensi kecelakaan, para pemudik menurunkan kecepatan.
Pelambatan ini membuat sejumlah kendaraan mengantre dari simpang weru hingga kawasan Pasar Batik Trusmi yang berada sekitar dua hingga tiga kilometer.
Para pemudik yang melakukan mudik awal di jalur utama pantura ini, didominasi kendaraan roda dua.
Meskipun jumlahnya belum banyak, tapi para pemudik ini sudah mulai tampak bergantian.
Sejumlah bus antar kota antar provinsi, yang membawa para pemudik juga sudah mulai tampak lalu lalang.
Baca juga: Rencana Rekayasa Lalu Lintas di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik
Diprediksi, aktivitas ini akan terus mengalami peningkatan pada beberapa hari mendatang.
Yudha, salah satu pekerja di Bekasi, memutuskan mudik lebih awal pada hari Rabu ini. Dia mudik bersama tiga orang temannya. Mereka berangkat dari Bekasi selepas sahur untuk menuju Semarang. Ketiganya pulang kampung dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
Yudha, memutuskan mudik awal demi menghindari potensi kemacetan yang dihadapinya tiap tahun, yang terjadi di sepanjang Bekasi, Cikarang, Karawang dan sekitarnya.
“Mudik, dari Bekasi ke Semarang, Mudik lebih awal untuk menghindari macet. Biasanya tejebak di Cikarang, Karawang,” kata Yudha saat ditemui Kompas.com di simpang weru, Rabu siang.