Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Berbagi Pengetahuan Pemanfaatan Media Sosial di Pesantren Terpadu Darul Quran Bogor

Kompas.com - 07/04/2023, 22:28 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Khairina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kompas.com menggelar kegiatan "Jernih Berbagi Pengetahuan" di Pesantren Terpadu Darul Quran Mulia, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (6/4/2023) petang.

Kegiatan tersebut dihadiri 317 santri beserta tenaga pengajar. Antusiasme para santri terlihat dari cara mereka mengikuti kegiatan dengan khidmat.

Manager Marketing Communication News Media dan TV Deasy Diansari mengatakan, Kompas.com dengan semangat berbagi kebaikan mengusung tema jernih berbagi. 

Baca juga: Kisah Evan Berbagi Nasi Gratis untuk Mahasiswa dan Pekerja Kelaparan di Yogya

Semangat berbagi kebaikan selama bulan Ramadhan kali ini ialah berbagi pengetahuan. 

Pada kesempatan kali ini, berbagi pengetahuan dalam membuat konten social media yang menarik dan berfaedah. 

"Hal ini untuk mendukung para siswa dalam membuat konten positif dari apa yang telah diajarkan selama menimba ilmu di pesantren," ujarnya.

Di samping itu, Deasy juga secara bersama-sama melakukan sebuah gerakan kebaikan jernih berbagi kepada yang terlupakan. Yaitu gerakan memberi bingkisan Ramadhan kepada para guru dan ustaz yang telah berjasa menyebarkan ilmu pengetahuan terutama di daerah pelosok.

"Kompas.com dan keluarga Darul Quran termasuk para santri bersama-sama menyebarkan kesempatan berbagi kepada seluruh masyarakat untuk berdonasi dengan link bit.ly/jernihberbagi," ujarnya.

Baca juga: Hari Pers Nasional, Jurnalis dan Polisi di Palopo Bedah Rumah dan Berbagi Sembako

Tujuannya ialah memberikan bingkisan Ramadhan dan bantuan kepada guru dan ustaz terutama yang berada di pelosok daerah.

Selama sesi pemberian materi yang disampaikan Alia Deviani selaku assisstant manager brand creative, para santri terlihat antusias mendengarkan cara-cara membuat konten positif yang berdampak.

Selama 60 menit mendapatkan paparan terkait pengelolaan media sosial, tahapan membuat konten, sampai sesi tanya jawab dengan contoh kongkrit yang diberikan.

Di akhir sesi, para santri diberikan tantangan untuk mempraktikan materi yang telah disampaikan. Mereka diminta membuat konten baik di instagram maupun di tiktok dengan ketentuan yang telah disepekati.

"Konten terbaik yang terpilih kita berikan apresiasi atas semangat kerja keras santri dalam belajar membuat konten," terangnya.

Sementara itu, Wakil Bidang Kesantrian Pesantren Terpadu Darul Quran, Firmansyah menyampaikan bahwa dalam kesempatan yang luar biasa ini, ia berharap anak didiknya dapat menyerap materi yang telah diberikan.

Ustaz Firman, sapaan akrabnya di pesantren mengaku juga ingin para santri bisa mengaplikasikan ilmu-ilmu membuat konten positif (dakwah) ke tengah-tengah masyarakat.

“Semoga para santri dapat mengaplikasikan apa yang disampaikan pihak Kompas.com dalam membuat konten yang menarik dan menyebarkan ilmu-ilmu yang sudah diajarkan selama ini di pesantren kami,” ucap Ustaz Firmansyah.

Kegiatan tersebut ditutup dengan sesi doa bersama dan berbuka bersama. Tim Kompas.com, para santri dan ustaz membaur satu sama lain dalam situasi hangat. Beberapa di antaranya menlanjutkan sesi diskusi program jernih berbagi dan sebagian lain diskusi perihal materi yang disampaikan.

Pada Ramadhan 1444 Hijriah ini, Kompas.com mengajak para pembaca untuk berbagi kebaikan dengan cara klik link bit.ly/jernihberbagi.

Hasil yang terkumpul semata-mata untuk memberikan penghargaan berupa bingkisan dan bantuan kepada mereka yang terlupakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tabrak Warga dan Polisi, Pencuri Tewas Ditembak Aparat di Pekanbaru

Tabrak Warga dan Polisi, Pencuri Tewas Ditembak Aparat di Pekanbaru

Regional
Kebakaran Kilang Pertamina di Balikpapan, Pemadaman Masih Berlangsung

Kebakaran Kilang Pertamina di Balikpapan, Pemadaman Masih Berlangsung

Regional
Kilang Pertamina di Balikapapan Terbakar, Asap Hitam Terlihat hingga Belasan Kilometer

Kilang Pertamina di Balikapapan Terbakar, Asap Hitam Terlihat hingga Belasan Kilometer

Regional
Kronologi Pesilat asal Sidoarjo Dikeroyok di Gresik hingga Akhirnya Tewas

Kronologi Pesilat asal Sidoarjo Dikeroyok di Gresik hingga Akhirnya Tewas

Regional
[POPULER NUSANTARA] 3 Juru Parkir Aniaya Pengemudi Ojol di Pekanbaru | Curhat Ibu Pegi Kunjungi Anaknya

[POPULER NUSANTARA] 3 Juru Parkir Aniaya Pengemudi Ojol di Pekanbaru | Curhat Ibu Pegi Kunjungi Anaknya

Regional
PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

Regional
Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Regional
KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

Regional
Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Regional
Program 'Makan Siang Gratis' Berubah Jadi 'Makan Bergizi Gratis', Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Program "Makan Siang Gratis" Berubah Jadi "Makan Bergizi Gratis", Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Regional
Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

Regional
Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Regional
3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

Regional
Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com