KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial Facebook diduga korban Tohari (45) alias Mbah Slamet (45), dukun pengganda uang asal Banjarnegara, Jawa Tengah, viral di medis sosial.
Uggahan tersebut ditulis akun Facebook dengan nama Sastro Jendro di grup Pesugihan Nekat pada 13 Maret 2022.
"Yang pernah Dateng ke m.slamet Banjarnegara tunjuk jari," tulis akun Satro Jendro pada 13 Maret 2022.
Pada Jumat (7/4/2023) sore, status itu dikomentari 265 akun dan sudah dibagikan sebanyak 18 kali.
Baca juga: Penyesalan Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang yang Bunuh 12 Orang: Saya Ingin Bertobat
Diduga status itu mengarah ke pelaku pembunuhan dengan modus penggandaan uang yang dilakukan Mbah Slamet.
Pada 30 Maret 2022, akun Facebook Satro Jendro kembali menulis status mencari korban Tuhai.
"Yang pernah jadi korbaneTuhari/Slamet,,balun,wanayasa. Ayo kita gabung grudug bareng2 sebelom puasa," tulis akun tersebut.
Unggahan terakhir Sastro Jendro di grup Pesugihan Nekat bertanya tentang sosok Ali Imron atau Budi.
Diduga, sosok yang ditanyakan Sastro Jendro itu adalah BS, anak buah Mbah Slamet.
Setelah unggahan terakhirnya pada 9 April 2022, Sastro Jendro tak terlihat aktif di grup Pesugihan Nekat.
Baca juga: Kapolda Terima 17 Laporan Orang Hilang, Diduga Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara
Padahal dia beberapa menulis status di grup tersebut sejak Juni 2021.
Di kolom komentar, tak sedikit warganet mendoakan agak pemilik akun masih hidup setelah kasus pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet berhasil diungkap pihak kepolisian.
Selain itu ada unggahan dari akun lain bernama Mbah Maroni Sokorini di grup tersebut yang menyebut akun Facebook atas nama Budi Santoso adalah penipu kelas kakap hingga ada korban yang kehilangan uang Rp 250 juta.
Pasalnya, pengakuan Mbah Slamet yang mengatakan sudah beraksi sejak 2020 sebagai dukun pengganda uang, dinilai mencurigakan.