Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Masjid Tempat Ibadah, Bukan Tempat Politik

Kompas.com - 21/03/2023, 16:33 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla menegaskan agar seluruh masjid tidak digunakan sebagai panggung politik dalam bentuk apa pun.

Jusuf Kalla mengatakan, masjid merupakan tempat ibadah umat islam yang steril dan harus dijaga agar tidak terjadi perpecahan antar umat.

“Masjid tempat ibadah, bukan tempat politik. Jadi harus steril,” kata Jusuf Kalla di Masjid Agung Palembang, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Jubir Jusuf Kalla Bantah Perjalanan Kapolda Jambi ke Kerinci untuk Pengamanan

Mantan Wakil Presiden itu pun meminta kepada seluruh pihak untuk menjaga kondisi masjid agar tetap steril tanpa dimasuki politik praktis.

Bahkan, ia pun mengecam adanya kampanye politik di dalam masjid pada tahun politik.

“Kalau diperbolehkan kampanye di masjid, maka microphone di masjid pasti dipakai puluhan partai politik untuk kampanye. Lalu dipakai untuk menjelekkan atau menyindir calon lain, jangan sampai karena politik umat terpecah belah,” tegas Jusuf Kalla.

Agar masjid tetap netral, Jusuf Kalla pun meminta agar pengurus dapat memilih para pendakwah yang netral saat menyebarkan syariat, sehingga tidak ada politik praktis di dalam masjid.

“Tapi, kalau dipakai untuk sosialisasi yang sifatnya mendukung pemilu bersih dan demokratis itu dipersilakan. Karena memang jemaah harus ikut dalam pengawasan Pemilu yang jujur,” jelasnya.

Baca juga: Mahfud Nilai Pemilu Sekarang Lebih Baik dibanding Era Orba, Ini Alasannya

Hal yang sama diutarakan oleh Ketua Yayasan Masjid Agung Palembang, Abdul Rozak. Mereka selama ini melarang bagi siapapun yang menggunakan masjid dalam kepentingan politik.

“Mimbar masjid Agung tidak boleh digunakan politik, kami sudah lama menjaga itu. Ceramah yang mengajak orang berpolitik juga tidak boleh,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com