SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau program 34 paket bantuan rumah sistem panel instan (ruspin) untuk korban bencana rob di Desa Bedono, Kecamatan, Sayung, Kabupaten Demak, Selasa (14/3/2023).
Menurutnya, ruspin model rumah panggung tersebut merupakan alternatif dan bentuk adaptasi paling tepat bagi warga yang tidak mau direlokasi.
"Ini adalah areal land subsiden. Kemudian hari ini masyarakat masih ingin bertahan di sini. Satu-satunya alternatif yang paling kompromistis, ya sudah karena butuh waktu untuk menjelaskan, butuh waktu untuk mengedukasi. Satu-satunya ya rumahnya harus panggung," kaya Ganjar saat berada di lokasi.
Dalam keterangan tertulis, bantuan itu diberikan oleh Pemprov Jateng setelah melalui komunikasi panjang dengan warga sekitar.
Pasalnya, Desa Bedono masuk dalam areal land subsidence yang mengalami penurunan muka tanah setiap tahunnya. Namun adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat justru penimbunan atau meninggikan lantai rumah.
"Ditimbun, tenggelam. Ditimbun, tenggelam. Nah ini ditemukan konsep agar mereka tinggal di sini. Dulu kalau rumah mereka nempel di tanah itu banjir, terus kemudian diurug dan rumahnya tinggal pendek. Sekarang dinaikkan sekalian, kira-kira dari kula tanah 1,5 meter, jadi cukup tinggi," jelasnya.
Model bantuan ruspin merupakan bentuk gotong royong antara masyarakat dengan pemerintah daerah. Masyarakat menyediakan lahan dan bergotong royong membuat pondasi rumah dengan seharga Rp 10 juta.
Kemudian bantuan dari Pemprov Jateng untuk satu unit ruspin senilai Rp 50 juta. Total ada 34 rumah yang dibangun di Desa Bedono.
"Jadi kita bantu untuk yang tidak mampu terus dibuatkan seperti itu dengan ruspin dan itu bisa dikerjakan sehari dirakit. Sehari dirakit tinggal di tengah sela-selanya diisi bata. Dengan cara itu nanti jadinya kayak gini, ini contoh yang sudah jadi. Nanti terserah di dalamnya, keluarga sambil mengembangkan, lebih lega, lebih sehat dan adaptif," paparnya.
Selama berada di Desa Bedono, Ganjar melihat proses pemasangan atau pembangunan ruspin di desa tersebut. Lalu melihat langsung hasil ruspin.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga diajak untuk melihat kondisi SDN 03 Bedono yang selalu terendam banjir setiap kali rob melanda.
"Sekolah tadi itu menurut saya sudah tidak layak. Pilihannya mau pindah atau di situ. Kalau tetap di situ, fasilitasnya makin terbatas. Kalau nggak dibangunin tinggi lagi, tapi apakah kita akan mengambil pilihan itu maka yang sekolah tadi mesti dibicarakan. Untuk rumah penduduk yang sifatnya personal itu kami coba bantu dengan model ruspin dan dinaikkan ke atas," jelasnya.
Baca juga: Ganjar Berharap Tol Semarang-Demak Bisa Atasi Kemacetan dan Banjir Rob
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.