Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, NTT Kirim 550 Sapi ke Jakarta untuk Dukung Ketersediaan Daging

Kompas.com - 12/03/2023, 18:47 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 550 ekor sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT), dikirim ke Jakarta, jelang bulan Ramadhan.

Sebelum dikirim, ratusan sapi itu ditempatkan sementara di Instalasi Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang.

Baca juga: Korban Tewas Saat ledakan di Malang Dikenal Sering Buat Petasan Sebelum Ramadhan

"Hari ini, sapi-sapi ini kita muat ke truk dan akan dibawa ke kapal Cemara Nusantara (CN) 1," ujar Kepala Balai Karantina Pertanian kelas I Kupang, NTT, Yulius Umbu Hunggar, saat acara pelepasan secara simbolis ternak sapi pada kapal CN1 di Pelabuhan Tenau Kupang, Minggu (12/3/2023).

Yulius menjelaskan, sapi yang dikirim ini melalui proses yang cukup panjang yakni masa karantina selama 14 hari dan perlakuan-perlakuan lainnya di dalam kandang.

Termasuk juga, ketika keluar dari kandang, sapi yang dimuat dalam truk melewati ruang penyemprotan disinfektan.

Baca juga: Sapi di Bandung Barat Terindikasi Virus LSD, Dispernakan Minta Peternak Tidak Khawatir

Bukan hanya itu, saat hendak masuk kapal, akan ada penyemprotan disinfektan.

Menurut Yulius, hal itu dilakukan agar ternak sapi yang dikirim ke Jakarta, tetap steril dari penyakit.

"Sekarang sementara proses pemuatan di kapal dan pengiriman sapi ini perdana jelang bulan Ramadhan," ujar Yulius.

Rencananya, kapal yang memuat sapi akan bertolak dari Kupang pada 15 Maret 2023 dan tiba di Jakarta pada 21 Maret 2023.

Saat tiba di Jakarta, ratusan sapi tersebut akan diterima oleh Menteri Pertanian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono.

Yulius mengatakan, pengiriman ratusan sapi ini merupakan momen yang tepat bagi NTT, khusus peternak di NTT dan para pelaku usaha yang terkait dengan pengiriman ternak.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Pemprov DKI Pastikan Tak Ada Sapi Terjangkit PMK di Jakarta

"Ini momen karena diterima langsung oleh pejabat tinggi. Ini indikasi bahwa ternak potong asal NTT benar benar dipercaya dan diminati," ujar dia.

Apalagi, lanjut dia, NTT menjadi satu-satunya provinsi pemasok ternak nasional yang hingga saat ini bebas penyakit.

Sehingga setelah ini, kemungkinan permintaan sapi asal NTT akan meningkat, bukan hanya di Jakarta saja, tetapi kota lainnya di Indonesia.

"Animo permintaan ternak ini tentu sebagai pemicu kita untuk lebih memacu kita lebih giat dalam meningkatkan produksi. Sehingga kita berharap, sapi yang lahir jauh lebih tinggi jumlahnya dengan sapi yang keluar," kata Yulius. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com