Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Permanen Direncanakan Dibangun untuk Atasi Bandang Bandang Meteseh dan Rowosari di Semarang

Kompas.com - 23/02/2023, 11:26 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga terdampak meminta tanggul permanen usai banjir bandang melanda Rowosari dan Meteseh, Kota Semarang sebanyak tiga kali sepanjang 2023.

Menanggapi masalah banjir bandang di kedua perumahan itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana merencanakan pembangunan tanggul.

Kepala BBWS Pemali-Juana, Muhammad Adek Rizaldi mengatakan, penanganan harus paralel. Dari segi non struktural, pihaknya akan memperbaiki kondisi hulu. Sedangkan segi strukturalnya dia mengupayakan pembangunan tanggul dan normalisasi.

Baca juga: DPD RI Soroti Permasalahan Banjir Jateng Bakal Semakin Berat pada 2035 Mendatang

"Ini kita sedang usulkan untuk penyiapan desainnya ke pemerintah pusat," kata Adek usai forum Focus Group Discussion (FGD) Solusi Banjir Jawa Tengah 2023-2035 di kantor DPD Jateng, Rabu (22/2/2023).

Akan tetapi, pihaknya menekankan saat ini masih fokus pada penanganan tanggap darurat bencana dengan tanggul sementara.

"Bagaimana supaya itu jebolan nutup dulu. Supaya air sungai enggak masuk. Baru kita melakukan rehabilitasi rekonstruksi, penaganan secara permanen dengan pembangunan tanggul," tegasnya.

Lebih lanjut, pihaknya membenarkan pernyataan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bila pemicu banjir bandang di dua titik tersebut ialah besarnya debit air sungai karena hujan lebat yang terjadi hulu atau Kabupaten Semarang.

"Kiriman air hujan dari hulu, kebetulan hulunya Kabupaten Semarang," lanjutnya.

Pasalnya fenomena hidrologi hari ini, sebanyak 70 persen air hujan yang turun tidak meresap ke tanah dan justru lari ke sungai. Akhirnya air sungai meluap karena tak mampu menampung air hujan yang turun.

Baca juga: Dua Ruas Jalan di Jakarta Utara Terendam Banjir Pagi Ini, Ketinggian Capai 15 Sentimeter

"Sungai kita kapasitas tampungnya enggak cukup, maka meluap dan masuk pemukiman. Dan kenalah ke Meteseh dan Rowosari tadi," ungkapnya.

Anggota DPD RI Dapil Jateng, Abdul Kholik sengaja melibatkan berbagai pihak dalam FGD merespon intensitas banjir terus meningkat di Jateng.

"Kita prakirakan pada tahun tahun 2035 nanti, kondisi geografis di Jateng akan semakin berat. Maka hari ini, kita merancang langkah-langkah agar bisa mengatasi banjir pada tahun 2035 nanti," kata Abdul.

Baca juga: Banjir Gresik, Gubernur Khofifah Sarankan Pemangku Kebijakan Berkoordinasi

Langkah-langkah tersebut, diantaranya mengusulkan pencegahan penurunan permukaan tanah dan pengurangan penggunaan air tanah.

"Pastinya dari hulu hingga hilir. Pertama bisa dengan membangun sumur resapan, karena ternyata di Kota Semarang baru melakukan tahun lalu, sekitar 1.500 sumur resapan. Namun sudah berhenti, ini kan sayang, mestinya kan ini dilanjutkan," terangnya.

Lebih lanjut, pihaknya mendorong untuk menyiapkan tanggul laut. Kemudian, DPD RI Jateng juga merekomendasikan pembangunan waduk untuk mengurangi air. Tujuanya agar air membanjiri wilayah ke bawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com