Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Membebaskan Pilot Susi Air dari Tangan KKB Papua...

Kompas.com - 18/02/2023, 15:18 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.comKapten Philip Mark Merthens (37), pilot Susi Air, disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua sejak 7 Februari 2023.

Hingga kini pemerintah masih belum bisa menyelamatkan pria berpaspor Selandia Baru itu.

Kapten Philip disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya, setelah sebelumnya pesawat yang dia terbangkan, Susi Air, dibakar di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Sudah Lebih dari 10 Hari Pilot Susi Air Disandera KKB, Bagaimana Kondisi Kapten Philip?

Baca juga: Upaya Bebaskan Kapten Philip yang Disandera KKB, Pangdam Cenderawasih Tunjuk Danrem 172 Jadi Dankolakops

"Pilot aman bersama TPNPB. Dia dijaga layaknya keluarga karena kami lebih dekat dengan Selandia Baru dan Australia di pasifik," ujar Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom, dikutip dari Tribun Papua.

"Dia akan kami tahan dan dia juga akan melatih anak-anak muda TPNPB untuk bawa pesawat dan helikopter," ujar Sebby.

Kapten Philip, kata Sebby, akan dijadikan sebagai alat negosiasi politik dengan Selandia Baru untuk mewujudkan keinginan mereka, yakni kemerdekaan Papua.

Sebby juga menyebut KKB tak akan melepas Kapten Philip jika keinginan itu tak dipenuhi.

Negosiasi 

Pemerintah terus berupaya untuk membebaskan Philip. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan bernegosiasi.

Negosiasi dilakukan oleh Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge.

Namun, jika negosiasi gagal, maka pemerintah akan mengambil langkah lain.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D Fakhiri menegaskan, pihaknya akan mengambil tindakan yang disebut sebagai langkah operasi penegakan hukum.

"Saya minta teman-teman sabar dulu. Kita setelah mendapat informasi dari masyarakat yang kita kirim, Pak Bupati (Nduga) sedang mengupayakan itu. Kalau sudah dikroscek kebenarannya, baru kita bisa lakukan langkah penegakan hukum untuk menyelamatkan pilot, kalau negosiasi itu gagal," ujar Mathius di Jayapura, Jumat (17/2/2023).

Menurut Mathius, proses negosiasi terus dilakukan. Namun, hingga saat ini belum ada respons balik dari Egianus Kogoya.

Seiring dengan itu, proses pencarian juga terus dilakukan.

Dari hasil pemantauan siber, komunikasi dari kelompok Egianus sudah terpantau. Namun, keberadaannya masih belum bisa dipastikan karena faktor geografis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com