JAYAPURA, KOMPAS.com - Rombongan pengungsi dari Distrik Paro kembali memasuki Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Senin (13/2/2023) sore.
Masyarakat yang sudah berjalan selama berhari-hari, dijemput oleh empat truk yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Nduga dan dua truk TNI di Kampung Ginid, Distrik Kenyam. Mereka langsung dibawa menuju RSUD Pratama Elvrida untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
Belum bisa dipastikan berapa jumlah warga Paro tersebut. Namun, dipastikan totalnya lebih dari seratus orang. Tampak di antara mereka anak-anak dan beberapa orang lanjut usia atau Lansia.
Baca juga: Berjalan Kaki, 33 Warga Distrik Paro Mengamankan Diri ke Kenyam Nduga
Sebagian warga Paro tampak sulit berbahasa Indonesia dan tidak banyak yang mau diwawancara oleh wartawan.
Salah satau yang sedikit bicara adalah Anas Kogoya, pria yang tergolong sudah lanjut usia. Ia tampak kebingungan ketika ditanya beberapa usianya.
Baca juga: Pangdam Cenderawasih Sebut Susi Air Sudah Diperingatkan Ada Ancaman KKB di Paro Nduga
Ia mengaku cukup lama berjalan kaki, terhitung ia membutuhkan waktu delapan hari untuk tiba di Kenyam.
"Jalan sejak hari Minggu (5/2/2023), sampai di Kenyam delapan hari," ujarnya.
Sosok Egianus Kogoya sebagai pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Nduga menjadi momok menakutkan bagi masyarakat sipil yang daerahnya masih minim tersentuh pembangunan tersebut.
Bahkan, Anas mengeluarkan bahasa tubuh seperti orang ketakutan ketika ditanya tentang Egianus Kogoya.
Hal itulah yang menjadi alasan Anas dan keluarganya pergi dari Dsitrik Paro.
"Keluar karena takut," cetusnya.
Sementara itu, Emanus Gwijangge yang juga merupakan warga Distrik Paro menjelaskan bahwa selama delapan hari berjalan rombongannya membawa bahan makanan untuk perbekalan.
"Kita bawa bekal, ada yang bawa beras dan lain-lain, untung tidak ada yang sakit," kata dia.
Emanus merupakan warga Distrik Paro yang masih berusia muda. Namun, Emanus tidak bisa bercerita banyak karena beberapa masyarakat kemudian menghentikan wawancara tanpa alasan yang jelas.