Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Rumah Warga Kebanjiran akibat Luapan Sungai Bengawan Solo

Kompas.com - 11/02/2023, 10:14 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Solo, Jawa Tengah, dan sekitarnya pada Jumat (10/2/2023) siang hingga malam membuat puluhan rumah warga kebanjiran akibat luapan dari Sungai Bengawan Solo.

Banjir luapan dari Sungai Bengawan Solo ini masuk ke permukiman warga di Kampung Gulon, Kelurahan Jebres, dan Kampung Sewu di Kecamatan Jebres.

Beberapa warga ada yang masih bertahan di pengungsian dan ada yang sudah kembali ke rumah untuk membersihkan material sisa banjir.

"Sementara yang masih (tergenang) Gulon, Jebres sama di Sewu, tapi yang berada di bantaran Sungai Bengawan Solo sebelah timur tanggul," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo Nico Agus Putranto saat dikonfirmasi Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (11/2/2023).

Baca juga: ODGJ di Ngawi yang Kabur dari RSUD dan Hilang di Bengawan Solo Ditemukan Meninggal

Menurut dia, warga Sewu yang terkena dampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo mengungsi di atas tanggul. Kemudian, warga Gulon dan Jebres mengungsi di masjid setempat.

"Total ada sekitar 313 orang yang terkena dampak genangan air luapan Sungai Bengawan Solo," ungkap Nico.

Untuk mencukupi kebutuhan warga di pengungsian, kata Nico, BPBD bersama relawan mendirikan dampur umum.

Semua logistik untuk kebutuhan warga disuplai dari BPBD dan Dinas Sosial (Dinsos).

Menurut dia, banjir akibat luapan dari Sungai Bengawan Solo merupakan kejadian tahunan setiap musim hujan.

Baca juga: Balita yang Tercebur dari Perahu Penyeberangan Bengawan Solo Ditemukan Meninggal

Pihaknya selalu mengimbau warga di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo untuk selalu waspada terutama di Kampung Gulon, Jebres.

Pasalnyag. apabila ada kiriman air dari wilayah Sukoharjo dan Boyolali secara bersamaan, air Sungai Bengawan Solo akan mengalami kenaikan.

Air dari Kali Anyar pun sudah tidak memungkinkan masuk ke Sungai Bengawan Solo. Akibatnya, air Kali Anyar meluap dan masuk ke rumah warga.

"Sehingga, antisipasinya kita selalu memberikan ke masyarakat bahwa kewaspadaan dan kemandirian masyarakat harus kita banguh terus. Karena itu, tidak ada pintu. Itu langsung ke Bengawan Solo, tapi karena ketinggian air Bengawan Solo, jadi tidak bisa mengalir ke sana," ungkap Nico.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com