Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolam Kandang Meluap, Buaya Sepanjang 3,5 Meter di Akar Seribu Jepara Lepas hingga Area Persawahan

Kompas.com - 25/01/2023, 22:01 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

JEPARA, KOMPAS.com - Seekor buaya muara berukuran besar yang dipajang di obyek wisata Akar Seribu, Desa Plajan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, lepas dari kandangnya.

Kepala Pelaksana BPBD Jepara Arwin Noor Isdiyanto menyampaikan, buaya jantan sepanjang 3,5 meter dengan berat 360 kilogram tersebut ditemukan di area persawahan yang lokasinya jauh dari lokawisata alam "Akar Seribu Plajan".

"Buaya lepas dari kandang di Akar Seribu Plajan dan berjalan keluar hingga ke area persawahan. Ditemukan dalam radius 300 meter. Beruntung tidak ada korban jiwa," kata Arwin saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Rabu (25/1/2023) malam.

Baca juga: Fakta Seekor Buaya Bawa Jasad Balita yang Tewas Tenggelam, Ditarik hingga ke Tepi Sungai Mahakam

Dijelaskan Arwin, pada Selasa (24/1/2023) malam sekitar pukul 21.00, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Desa Plajan hingga menyebabkan kolam buaya di  Akar Seribu Plajan meluap.

Selama ini, kata  Arwin, ada  dua ekor buaya yang melengkapi daya tarik di wisata alam pepohonan ini.

"Hujan lebat menjebolkan tanggul air pembatas kandang buaya sehingga memenuhi kandang buaya. Air meluap sampai kandang penuh dan seekor buaya keluar melompat melalui bagian samping kandang yang tidak ada pagar pengaman," ungkap Arwin.

Pada Rabu (25/1/2023) pagi sekitar pukul 05.00 WIB, warga setempat memergoki buaya tersebut di area persawahan yang kemudian dilaporkan ke BPBD Jepara. Informasi lepasnya buaya muara ini sontak menghebohkan warga sekitar.

"Tim BPBD dan relawan tidak kesulitan mengevakuasi buaya. Penanganan manual menutup kepala buaya dengan kain dan mengikat moncong dengan tali. Belajar di YouTube," terang Arwin.

Setelah ditangkap, buaya muara berukuran besar tersebut kemudian diangkut menumpang kendaraan roda empat dan dikembalikan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng.

"Buaya itu milik BKSDA dan tadi kita serahkan ke Pati demi keamanan," pungkas Arwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asik Main Judi Online di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asik Main Judi Online di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com