Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Sasi, Konservasi Alam Berbasis Kearifan Lokal di Raja Ampat

Kompas.com - 09/01/2023, 20:32 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Upaya menjaga keestarian alam dapat dilakukan mealui berbagai cara, salah satunya adalah dengan menghormati kearifan lokal.

Salah satu kearifan lokal yang telah menjadi bagian dari budaya di masyarakat setempat adalah tradisi sasi di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.

Baca juga: Liburan ke Raja Ampat, Harrison Ford Sewa Kapal Pinisi Bertarif Rp 360 Juta

Wilayah perairan Raja Ampat memang menyimpan keindahan panorama kepulauan dan juga pesona berbagai biota laut.

Baca juga: Raja Ampat Masuk 30 Tempat Wisata Terbaik 2023 Versi Lonely Planet

Terjaganya keasrian alam di Raja Ampat tak lepas dari keberadaan tradisi sasi yang dilaksanakan masyarakat setempat secara turun temurun.

Baca juga: Cantiknya Kepulauan Ugar di Fakfak, Panorama Alamnya Mirip Raja Ampat

Apa Itu Tradisi Sasi?

Dilansir dari laman BBKSDA Papua Barat, sasi adalah tradisi masyarakat di Raja Ampat untuk menjaga hasil-hasil atau potensi alam tertentu.

Bila sasi dilaksanakan, maka masyarakat akan dilarang untuk memanfaatkan atau mengambil hasil potensi alam tersebut.

Tradisi ini dimulai dengan upacara tutup sasi yang nantinya baru akan diakhiri pada waktu buka sasi.

Apabila selama pelaksanaan tutup sasi terjadi pelanggaran maka akan ditindak sesuai dengan peraturan setempat yang dilakukan melalui sidang adat.

Wilayah buka sasi di Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat.dok. YKAN Wilayah buka sasi di Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat.

Sementara dilansir dari papuabarat.tribunnews.com, tradisi sasi menjadi upaya pelestarian untuk menjaga mutu hingga populasi sumberdaya hayati tetap melimpah.

Dalam tradisi sasi, ada aturan dan prosedur yang diterapkan untuk mengambil hasil laut.

Sebagai contoh, dalam menangkap lobster terdapat penentuan ukuran yang boleh ditangkap serta larangan untuk menangkap lobster yang bertelur.

Hal ini bertujuan supaya benih-benih lobster bisa tetap hidup di alam dan populasi lobster tetap lestari agar dapat dipanen di musim-musim berikutnya

Tradisi sasi juga tidak hanya terbatas pada sikap menjaga alam laut saja, namun juga diterapkan untuk menjaga kelestarian di darat.

Aturan ini juga disepakati dengan tujuan untuk memastikan bahwa spesies dapat berkembang biak dan bertahan hidup dengan baik.

Kearifan lokal di Raja Ampat ini membantu menanamkan sikap di masyarakat untuk membatasi pengambilan sumber daya di alam sehingga kelestariannya dapat terjaga.

Sumber:
bbksda-papuabarat.com  
papuabarat.tribunnews.com  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com