Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Marapi Erupsi, Sejumlah Pendaki Nekat Mau Naik ke Puncak

Kompas.com - 07/01/2023, 17:24 WIB
Perdana Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Kendati mengalami erupsi, namun sejumlah pendaki tetap nekat mencoba untuk naik ke puncak Gunung Marapi di Sumatera Barat, Sabtu (7/1/2023).

Namun usaha pendaki untuk naik ke puncak gunung terhalang karena sudah dicegat tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.

"Benar masih ada yang nekat mau naik. Kita cegat dan suruh putar balik," kata Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Ardono yang dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Erupsi, Jalur Pendakian Gunung Marapi di Sumbar Ditutup

Ardi mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan pengumuman penutupan jalur pendakian Gunung Marapi sejak terjadi erupsi tadi pagi.

"Kita sudah keluarkan pengumuman penutupan jalur pendakian sejak tadi pagi hingga batas waktu yang belum ditentukan," jelas Ardi.

Ardi mengatakan saat erupsi, ada 40 pendaki yang berada di Gunung Marapi.

Saat ini, menurut Ardi, petugas sudah meminta pendaki itu untuk turun demi keselamatan mereka.

"Mereka belum sampai ke puncak. Kita sudah minta mereka turun," kata Ardi.

Baca juga: Selang 3 Jam, Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat Kembali Terjadi, Tinggi Abu 200 Meter

Sebelumnya diberitakan, Gunung Marapi di Sumatera Barat erupsi dengan tinggi kolom abu teramati 300 meter di atas puncak pada Sabtu (7/1/2023) sekitar pukul 06.11 WIB.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara," ujar Koordinator Kelompok Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Oktory Prambada yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/1/2023).

Oktory mengatakan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi lebih kurang  45 detik.

Menurut Oktory dalam beberapa bulan belakangan memang terjadi peningkatan aktifitas di dalam perut gunung sehingga menimbulkan erupsi.

"Kendati demikian levelnya masih level II atau waspada," jelas Oktory.

Oktory mengimbau masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.

"Ini demi keselamatan warga juga. Jadi mohon dipatuhi rekomendasi itu karena Marapi sekarang berada di level II dan ada aktivitas," kata Oktory.

Oktory mengakui karena adanya peningkatan aktifitas di dalam perut gunung bisa sewaktu-waktu menyebabkan terjadinya erupsi.

"Jadi inilah yang harus diwaspadai warga maupun pengunjung. Radius 3 kilometer dari kawah harus dihindari," kata Oktory.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Regional
Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Regional
Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Regional
Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Regional
Soal 'Presidential Club', Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Soal "Presidential Club", Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Regional
Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Regional
Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Regional
Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Regional
Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Regional
Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Regional
7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

Regional
Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com