SERANG, KOMPAS.com- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sepanjang 2022 terjadi 1.520 kali gempa tektonik di wilayah Provinsi Banten.
Jumlah kejadian tersebut meningkat 41 persen dibandingkan tahun sebelumnya 1.077 kali gempa.
Kepala BMKG Tangerang Suwardi mengatakan, berdasarkan hasil analisa bahwa menunjukkan kekuatan gempa bumi yang terjadi bervariasi dari magnitudo 1,2 hingga magnitudo 6,6.
"Sebaran pusat gempa bumi (episenter) umumnya berada di laut, yaitu pada zona pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di bagian selatan Provinsi Banten hingga Jawa Barat," kata Suwardi melalui keterangan tertulisnya. Selasa (2/1/2023).
Baca juga: Gempa Banten Selatan, BMKG: Dipicu Sesar Aktif di Dasar Laut
Disebutkan Suwardi, tercatat 91 persen atau 1.384 kejadian gempa bumi terjadi pada kedalaman dangkal kurang dari 60 km, dan 8.8 persen atau 134 kejadian gempa bumi terjadi di kedalaman menengah 60 sampai 300 km, serta 0.2 persen atau 1 kejadian gempa bumi di kedalaman lebih 300 kilometer.
Kekuatan gempa bumi dengan di bawah magnetudo 3 mendominasi sekitar 54 persen atau 822 kejadian, diikuti gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 3 sampai 5 sebesar 44 persen atau 675 kejadian, serta gempa bumi sama dengan di atas M 5 sebesar 2 persen atau 22 kejadian.
"Kejadian gempa bumi yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat terjadi sebanyak 36 kali dengan 1 gempa bumi yang menyebabkan kerusakan," ujar Suwardi.
Gempa bumi yang menyebabkan kerusakan, lanjut Suwardi, terjadi pada 14 Januari 2022, 16:05:41 WIB dengan pusat gempa bumi berada di 7.01 LS dan 105.26 BT.
Gempa itu terjadi dengan kekuatan gempa M 6.7 yang kemudian di update menjadi M 6.6 pada kedalaman 10 kilometer, tepatnya berada di laut berjarak 52 kilometer barat daya Sumur, Banten.
"Dari gempa bumi tersebut ada 46 gempa bumi susulan yang 3 diantaranya dirasakan," kata Suwardi.