Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Dinas Perdagangan Sebut Harga Pangan di Nunukan Akan Tetap Stabil Selama Jadwal Kapal dari Sulsel Lancar

Kompas.com - 22/12/2022, 17:30 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), memastikan tidak ada kenaikan harga secara signifikan bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru 2023. 

Kepala Dinas Perdagangan Nunukan, Sabri mengatakan, kunci dari naik turunnya harga di Nunukan, terletak pada ketersediaan stok. Selain itu juga tergantung pada jadwal kedatangan kapal dari Sulawesi Selatan (Sulsel) yang membawa sayur dan sembako.

"Kalau suplai lancar, tidak ada kenaikan harga di pasar. Jadi kunci dari stabilitas harga di Kabupaten Nunukan ini, adalah pada jadwal kedatangan kapal di pelabuhan Tunon Taka," ujarnya, Rabu (21/12/2022).

Hal tersebut, dibuktikan Dinas Perdagangan melalui pendataan dan pemetaan di lapangan. Dia mengataan harga kebutuhan pokok di Nunukan, terakhir kali mengalami kenaikan pada 13 Desember 2022.

Baca juga: Antisipasi Kenaikan Harga Pangan Jelang Nataru, Mendag Zulhas Minta Pemda Siapkan Subsidi

"Kita petakan harga bahan pokok sebelum terjadi kenaikan BBM di 3 September 2022, dan setelah kenaikan BBM. Kita buat grafik laporan sampai hari ini.  Hasilnya, terakhir kenaikan Sembako, terjadi pada 13 Desember 2022. Sejak itu, sampai hari ini, harga sayur dan kebutuhan pokok masih terbilang stabil," tegasnya.

Kenaikan tersebut antara lain terjadi pada beras medium. Dia mengatakan pada tanggal 13 Desember, beras medium naik 8 persen atau dari Rp 12.000 per kg menjadi Rp 13.000 per kg.

Sementara itu, cabai merah besar naik 25 persen, dari harga Rp 40.000 per kg menjadi Rp 50.000 per kg. Cabai rawit merah mengalami kenaikan 40 persen, dari Rp 50.000 per kg menjadi Rp 70.0000 per kg.

Cabai rawit hijau, juga naik 50 persen, dari harga Rp 40.000 per kg, menjadi Rp 60.000 per kg. Bawang Bombay mengalami kenaikan 25 persen, dari Rp 20.000 per kg menjadi Rp 25.000 per kg.

Selain itu ada juga sejumlah bahan pokok yang mengalami penurunan harga. Salah satunya, 
kacang hijau yang turun 25 persen dari harga Rp 28.000 per kg menjadi Rp 26.000 per kg. Lalu daging sapi beku, turun 5 persen, dari Rp 95.00 per kg, menjadi Rp 90.000 per kg.

Adapun ayam, harganya tetap stabil, dari sebelum ataupun setelah kenaikan BBM yakni Rp 45.000 per kg.

"Pantauan terakhir kami pada 21 Desember 2022. Tidak ada kenaikan dari terakhir kali yang terjadi di 13 Desember 2022 lalu. Kalaupun terjadi kenaikan, tidak terlalu signifikan. Bahkan cenderung turun karena stok masih banyak. Contohnya, telur ayam broiler yang tadinya Rp 31.000 per piring, menjadi 28.5000, atau turun 8 persen," imbuh Sabri.

Ia kembali menegaskan, selama kedatangan kapal pemuat sembako lancar dan sesuai jadwal, stok Nunukan harga akan tetap stabil.

‘’Selama kedatangan kapal KM Quen Soya, KM Thalia dan KM Catalia dari Sulawesi Selatan lancar, harga masih akan tetap stabil. Jangan lupa, banyak juga Sembako dan sayur mayur dari Malaysia yang masuk Nunukan, jadi stok kita tercukupi, dan harga masih tergolong stabil,’’ tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com