Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Gempa Mentawai, Zona Rawan Gempa dan Tsunami Sejak 1797

Kompas.com - 15/12/2022, 22:32 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Wilayah Kepulauan Mentawai yang berada di pantai barat Pulau Sumatera memiliki potensi risiko tinggi terhadap ancaman bencana gempa.

Potensi gempa di Kepulauan Mentawai bersumber dari zona megathrust maupun pada zona sesar Mentawai.

Baca juga: Sesar Mentawai, Sesar Aktif di Lepas Pantai Barat Sumatera

Meski gempa tidak dapat diprediksi, namun sejarah gempa Mentawai dapat menjadi petunjuk dalam menentukan langkah-langkah mitigasi.

Dilansir dari laman lipi.go.id, ahli paleotsunami Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman Natawidjaja mengungkap bahwa pihaknya meramal adanya gempa besar di Mentawai setelah kejadian gempa bumi berkekuatan 7,2 Skala Richter yang memicu tsunami pada 2010.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 12 Tahun Gempa Mentawai Disusul Gelombang Tsunami Tewaskan Ratusan Orang

Namun Hilman belum bisa memastikan kapan gempa tersebut terjadi dan hanya bisa memprediksi besarnya.

Hilman juga menyampaikan bahwa prediksi itu disimpulkan berdasarkan pola gempa-gempa besar di wilayah Mentawai yang cenderung berulang.

Diketahui siklus gempa besar di zona subduksi Mentawai selalu berulang mengikuti siklus 200 tahunan.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Mentawai Sumbar, Terasa di Bengkulu

Sejarah Gempa Mentawai

Kejadian gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai diketahui tercatat mulai tahun 1797, berikut adalah ringkasannya.

1. Gempa Mentawai 1797

Dilansir dari pemberitaan Antara pada 14 Maret 2022, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memiliki catatan sejarah gempa merusak di Segmen Mentawai.

Pada 10 Februari 1797 pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB telah terjadi gempa berkekuatan 8,5 magnitudo.

Sumber gempa diketahui berasal dari wilayah yang kini lazim disebut sebagai Segmen Mentawai Megathrust.

Gempa tersebut menyebabkan 300 orang meninggal dunia dan menyebabkan tsunami.

2. Gempa Mentawai 1833

Dilansir dari laman lipi.go.id, pada 1833 terjadi gempa yang menimbulkan tsunami di wilayah pesisir barat Pulau Sumatera.

Meski tidak terdokumentasi, namun Ilmuwan Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI bekerja sama dengan Tectonic Observatory, California Institute of Technology (Caltech), Amerika, berhasil menerjemahkan kejadian ini dari pola-pola pertumbuhan terumbu karang di sekitar Mentawai.

Hal itu juga cocok dengan gempa misterius yang dirasakan warga Singapura. Seperti dikutip dari situs National University of Singapore, kejadian gempa misterius itu terjadi pada 24 November 1833.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com