Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani 33 Kasus Korupsi di 2022, Kajati Banten Bangga tapi Sedih

Kompas.com - 14/12/2022, 12:06 WIB
Rasyid Ridho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2022, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten telah menangani sebanyak 33 perkara kasus tindak pidana korupsi. Jumlah kasus itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Kejati Banten Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengatakan, sepanjang tahun 2022 Kejati Banten menangani sebanyak 33 kasus korupsi, dua diantaranya kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Sebelas bulan saya di sini, jumlah penyidikan ada sekitar 33 perkara. 31 tindak pidana korupsi dan 2 tindak pidana pencucian uang," kata Leonard di Pendopo Gubernur Banten, Selasa (13/12/22) petang.

Baca juga: Sidang Suap PMB Unila, Eks Ketua Senat: Kami Ditinggal Karomani, Dia Jalan Sendiri

Adapun sejumlah kasus besar yang diungkap Kejati Banten yakni korupsi kredit fiktif di Bank Banten, penggelapan pajak di Samsat Kelapa Dua dan kasus mafia tanah di BPN Lebak.

Dari perkara korupsi tersebut, Kejati berhasil menyelamatkan 80 persen kerugian keuangan negara yang ditimbulkan berupa uang senilai Rp19,4 miliar dan menyita 38 aset serta 6 kendaraan dari para tersangka kasus korupsi.

Akhir tahun ini, mantan Kapuspen Kejagung RI itu mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan terhadap dua perkara besar di Provinsi Banten. Namun dua perkara tersebut belum bisa diungkap karena masih tahap lidik.

"Ada dua yang sedang kita lidik, cukup besar. Ini kalau sampai akhir tahun ada 35. Jumlah berkas yang sudah dilimpahkan ada 25 perkara," ungkap dia.

Dapat penghargaan tapi sedih

Atas prestasinya menangani banyak kasus korupsi, Kejati Banten menerima penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi karena capaian atas upaya penegakan hukum berdasarkan kategori jumlah penyelesaian penanganan perkara tindak pidana korupsi.

Kemudian, penetapan tersangka, pencapaian tahap P-21 dan P-31, nilai kerugian negara, asset recovery dan kepatuhan penginputan SPDP Online.

Meski mendapatkan penghargaan menjadi Kejaksaan terbaik dan terbanyak penanganan perkara korupsi dari KPK, Leo mengaku sedih karena hal itu menandakan bahwa masih tingginya kasus korupsi di tanah para jawara.

Baca juga: Diduga Korupsi Dana Desa Ratusan Juta Rupiah, Mantan Kades di Tapin Jadi Tersangka

"Sebenarnya kita tidak bangga, kita bangga karena kita kerja. Tetapi kita tidak bangga atas hasil jumlah perkara korupsinya yang banyak. Itu yang membuat kita sedih," ucapnya.

Lebih lanjut, Leo mengatakan, beberapa upaya dilakukan untuk mencegah korupsi baik di lingkungan pemerintah dan swasta. Upaya seperti melakukan penandatangan fakta integritas, sosialisasi, penerangan hukum.

"Kita menjadikan momentum evaluasi selama satu tahun. Untuk mengingatkan kembali semua elemen masyarakat. Harapan kita ke depan perkara-perkara korupsi tidak ada lagi. Sehingga pembangunan-pembangunan di Provinsi Banten bisa berjalan dengan baik,” tandas Leo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com