Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Pak Guru Gunawan di Lombok Barat, Lewati Jalan Berlumpur Sejauh 7 Km ke Sekolah

Kompas.com - 25/11/2022, 10:47 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Gunawan (44), terlihat kesulitan menyeimbangkan motor saat melewati jalan berlumpur menuju sekolah dasar di Dusun Panggang, Desa Persiapan Blongas, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.

Gunawan terlihat berjibaku memacu motor Honda Win miliknya melewati jalanan terjal dan berbatu itu. Jalanan itu juga dipenuhi lumpur saat musim hujan.

Pakaian dinas coklat dan sepatu yang dipakai guru itu terlihat kotor terkena lumpur saat perjalanan ke sekolah di salah satu desa terisolasi di Lombok Barat itu.

Baca juga: Hilang Selama Satu Bulan, Nenek di Lombok Timur Ditemukan Tinggal Kerangka

Gunawan merupakan kepala Sekolah Dasar Negeri Panggang yang terletak di dusun itu. Meski begitu, Gunawan berasal dari Desa Buwun Mas yang berjarak sekitar 15 kilometer dari sekolah itu.

Pria berusaha 44 tahun itu baru satu tahun bertugas di SDN Panggang sejak dimutasi pada awal 2022.

Terdapat delapan guru yang mengajar di sekolah itu. Sementara jumlah siswa sebanyak 67 orang.

"Inilah keluh kesah kami di sini soal akses jalan yang sangat parah, kalau musim kemarin kering saja kami kewalahan melewati jalan bebatuan gunung, apalagi kalau musim penghujan begini lumpur, sulit kita kendarai motor," kata Gunawan, Kamis (24/11/2022).

Suasana melewati Jalan berlumpur menuju SDN panggang Desa Persiapan Blongasdokumen warga Gunawan (Kepala Sekolah Panggang) Suasana melewati Jalan berlumpur menuju SDN panggang Desa Persiapan Blongas
Tak jarang, Gunawan dan guru lainnya menitipkan motor di rumah warga jika jalan menuju sekolah tak memungkinkan dilewati.

Dari sekolah, Gunawan harus melalui jalanan berbatu dan terjal sejauh tujuh kilometer untuk mencapai jalan aspal. Waktu tempuh melewati jalanan berbatu itu sekitar satu jam.

"Kadang-kadang motor kita titip di rumah warga, terus kita jalan kaki sekitar lima kilometer potong jalan. Kadang juga motor kita pikul dibantu warga saking rusaknya jalan itu," kata Gunawan.


Selain jalur terjal berbatu itu, akses menuju SDN Panggang bisa menggunakan perahu menyeberangi laut. Namun, hal itu tidak efisien karena ongkos sekali jalan mencapai Rp 200.000.

"Ada jalur laut tapi bayarannya mahal Rp 200.000 sampai Rp 250.000 sekali jalan, jadi kalau pulang pergi (PP) jadi kita habiskan Rp 500.000," kata Gunawan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com