Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Progresif Kongres Ulama Perempuan di Semarang Dibanjiri Pujian dari Berbagai Negara

Kompas.com - 24/11/2022, 09:55 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Gerakan progresif Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI)-2 yang digelar di Semarang dibanjiri pujian dari berbagai pihak.

Mulai akademisi, aktivis, ulama, pemerintah, hingga muslimah di berbagai belahan dunia lainnya.

Delegasi ulama perempuan dari 31 negara yang hadir di ajang bergengsi itu mengakui eksistensi dan keberanian ulama perempuan Indonesia. Begitu pula perjalanan kiprah KUPI sudah sangat jauh.

Baca juga: Begini Kata Wagub Jateng dan Ulama Perempuan soal Praktik Sunat bagi Perempuan

Kepala Jurusan African Feminist Studies, University of Cape Town Fatima Seedat, bahkan menyebut KUPI sebagai pergerakan jenius yang meneguhkan peran perempuan sebagai khalifah di bumi.

“Sebuah pencapaian untuk ulama perempuan bisa memiliki otoritas dalam agama yang membawa maslahah. Kita harus merayakan gerakan ini dan pencapaian ini, untuk mengikuti langkah maju dan berani KUPI,” tegasnya kepada Kompas.com, Rabu (23/11/2022).

Ketua Network for Education, Empowerment, Development and Awareness (NEEDA) di India, Qutub Jahan Kidwai, juga memuji upaya KUPI mengkaji 5 isu utama yang menjadi perhatian Muslimah dunia dengan paradigma Islam.

Baca juga: 5 Isu Aktual Dibahas di Kongres Ulama Perempuan di Semarang, Salah Satunya Khitan Perempuan

Di antaranya pengelolaan sampah bagi keberlanjutan lingkungan, kepemimpinan perempuan dalam melindungi bangsa dari ideologi intoleran dan penganjur kekerasan, perlindungan perempuan dari kehamilan akibat perkosaan, pemaksaan perkawinan anak, dan pemotongan atau pelukaan genitalia perempuan atau sunat perempuan.

“Kami berkomitmen untuk membawa pesan-pesan dan semangat KUPI ini ke Asia Selatan,” tuturnya saat menghadiri jumpa pers.

Seorang peserta asal Malaysia, Rozana Isa sangat mengagumi pergerakan KUPI. Pasalnya, di negaranya, pergerakan perempuan mulimash yang progresif sulit diterima dan dianggap sesat.

“Pengalaman kami di Malaysia, saat ulama bicara soal agama cenderung tekstual dan kurang menyentuh permasalahan aktual, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan perempuan,” bebernya.

Sementara itu Majelis Musyawarah KUPI, Badriyah, menegaskan saat ini ulama KUPI tidak lagi bicara soal eksistensi. Akan tetapi sudah masuk ranah khidmat atau pengabdian muslimah dalam perannya masing-masing.

“Kita tidak bicara eksistensi lagi, tapi peran, bagaimana perempuan berkhidmat di tempat masing-masing untuk mewujudkan peradaban yang berkeadilan,” pungkas perempuan yang juga menjabat Wasekjen MUI itu.

Acara dengan total 1.600 peserta itu dibuka oleh Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dengan menabuh rebana bersama para petinggi KUPI di Auditorium UIN Walisongo.

Yasin mengapresiasi KUPI yang telah memilih Jateng sebagai tuan rumah kongres ulama perempuan satu-satunya di Indonesia. Ia berharap, KUPI-2 mampu melahirkan resolusi untuk mengatasi permasalahan perempuan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Regional
Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Regional
Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com