Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Proses Hukum Kasus Dugaan Guru "Bully" Siswi Gara-gara Tak Pakai Jilbab di Sragen

Kompas.com - 11/11/2022, 17:05 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kasus dugaan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sumberlawang, Sragen, mem-bully (merundung) siswinya karena tak memakai jilbab ditangani pihak Kepolisian Resor (Polres) Sragen.

Kasus yang dilaporkan di Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) oleh orang tuakorban, AP (47) karena dugaan seorang guru matematika melakukan bullying hingga korban tertekan, ketakutan, dan menangis.

Kepala Polres (Kapolres) Sragen, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Piter Yanottama mengaku akan mengawal atas laporan tersebut sesuai prosedur yang berlaku.

Baca juga: Guru di Sragen Diduga Bully Siswinya hingga Menangis Ketakutan karena Tak Berjilbab

"Iya, sudah ada aduan masuk ke Satreskrim (Satuan Reserse dan Kriminal), tentu segera ditindaklanjuti sesuai ketentuan penyidik akan mempelajari aduan dimaksud," kata Piter Yanottama, pada Jumat (11/11/2022).

Terkait adanya upaya mediasi dari pihak sekolah. Piter mengaku akan melakukan sesuai ketentuan yang berlaku.

Sedangkan, perlindungan korban saat ini pihaknya juga masih melakukan koordinasi atas penyelidikan kasus tersebut. 

"Prinsip nya adalah ultimum remedium, bahwa pendekatan pidana itu adalah obat terakhir," jelasnya.

Sebagai informasi, ultimum remedium dalam hukum pidana memiliki pengertian,  apabila suatu perkara dapat ditempuh melalui jalur lain seperti hukum perdata ataupun hukum administrasi hendaklah jalur tersebut ditempuh sebelum mengoperasionalkan hukum pidana.

"Bila pihak orang tua korban dan pihak sekolah menginginkan serta mempercayakan ke Polres sebagai mediator. Maka ini suatu hal yang positif dan tentunya akan kita tindaklanjuti," jelasnya.

Sebelumnya, Orangtua siswi atau korban, AP (47) berharap kasus ini seger ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian, lantaran ia mengaku lembaga lainnya tidak mendukungnya.

"Saat kami sudah tidak memiliki ruang dialog. Jadi saya ke Polres, polisi sahabat masyarakat yang selalu melayani kapan pun dan di mana pun berada. Dari sisi situ saya masuk. Semoga nantinya kepolisian jadi mediasi saat di lembaga lain tidak menerima," harapnya.

Sedangkan untuk rencana mediasi juga sudah direncanakan oleh Kepala Sekolah SMA N 1 Sumberlawang, Suranti Tri Umiatsih, yang mengaku telah berkoordinasi dengan stakeholder terkait.

"Kami akan segera menindaklanjuti. Kemudian kami akan menghadirkan beliaunya dengan bapak ibu guru. Tadi saya juga sudah koordinasi dengan Polres Sragen akan mediasi," kata Suranti Tri Umiatsih.

Baca juga: Pengakuan Orangtua Korban di Sragen: Bullying gara-gara Tak Pakai Jilbab Berulang Kali Terjadi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com