SERANG, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di tanah para jawara pada periode Agustus tercatat 8,08 persen atau sebanyak 523 ribu orang.
Angka tersebut lebih rendah bila dibandingkan Agustus 2021 yang mencapai 8,98% atau 562 ribu orang.
Kepala BPS Provinsi Banten Dody Herlando mengatakan, jumlah angkatan kerja di Banten pada Agustus 2022 sebanyak 6,46 juta orang, naik 202,98 ribu orang dibanding Agustus 2021.
Baca juga: Paksa Korban Tinggal di Kamar Kos, 2 Pemuda Pengangguran Cabuli Pelajar SMP Secara Bergantian
"Penduduk yang bekerja sebanyak 5,94 juta orang, naik sebanyak 242,27 ribu orang dari Agustus 2021," kata Dody melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com. Senin (7/11/2022).
BPS mencatat, TPT menurut jenis kelamin tahun 2022 didominasi perempuan dengan angka 9,35 persen dan laki-laki 7,39 persen.
Sedangkan, TPT menurut wilayah BPS mencatat terbanyak di perkotaan sebesar 8,13 persen dan pedesaan 7,95 persen.
Dikatakan Dody, untuk data penyerapan tenaga kerja menurut lapangan pekerjaan di Provinsi Banten terjadi perubahan dari sektor perdagangan menjadi sektor industri
"Pada 2022, sektor industri menyerap sebanyak 1,37 juta orang atau 23,04 persen, sektor perdagangan 1,24 juta atau 20,88 persen dan sektor pertanian menyerap 671 ribu tenaga kerja atau 11,29 persen. Sektor pengadaan listrik menyerap tenaga kerja paling rendah 22 ribu orang atau 0,37 persen," ujar Dody.
Dikatakan Dody, apabila dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja, pengangguran di Banten pada Agustus 2022 mempunyai pola yang hampir sama dengan tahun lalu.
Pada Agustus 2022, peengangguran dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 13,52 persen.
Sementara pengangguran yang paling rendah adalah pada pendidikan tinggi (Diploma dan Universitas), yaitu masing-masing sebesar 3,62 persen dan 4,46 persen.
Kemudian pengangguran dari tamatan SD ke bawah dan SMA mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,44 persen poin dan 0,14 persen poin.
"Sementara TPT pada kategori pendidikan lainnya mengalamipenurunan, dengan penurunan terbesar pada kategori pendidikan SMA yaitu sebesar 2,35 persen poin," kata Dody.
Khusus untuk Banten, pengangguran tertinggi 2022 tercatat di Kabupaten Serang sebesar 10,61 persen mengalami peningkatan dari tahun 2021 sebesar 10,58 persen.
Disusul Pandeglang 9,24 persen mengalami peningkatan dari 2021 sebesar 7,70 persen. Kemudian Lebak 8,55 persen mengalami peningkatan dari 2021 sebesar 7,85 persen.