Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Warga Dikabarkan Tenggelam Saat Lintasi Jembatan Bambu di Solo, Pengawas: Hoaks

Kompas.com - 19/10/2022, 22:15 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

 

SOLO, KOMPAS.com - Beredar kabar Jembatan Sasak Bambu Semanggi, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, memakan dua korban jiwa terseret arus sungai Bengawan Solo.

Kejadian tersebut terekam dalam video yang berdurasi sekitar 14 detik, di media sosial.

Dalam video terlihat, ada sekitar sepuluh orang sedang berada di atas jembatan terseret arus sungai. Lalu ada dua orang yang dikabarkan tenggelam saat akan melintasi jembatan.

Baca juga: Viral, Video Jembatan Kali Konto Kandangan Roboh Diterjang Banjir, Polisi: Itu Hoaks

Sontak kejadian itu membuat seorang ibu-ibu yang merekam kejadian itu, berteriak dan mengarahkan untuk segera naik ke permukaan atau berlari kearah tepi jembatan sebelum hanyut.

"Lari-lari, Pakde," kata suara ibu-ibu di dalam video yang beredar.

Baca juga: Jembatan Salu Pikung Ambles, Arus Lalu Lintas di Jalan Trans Sulawesi Lumpuh

Saat dikonfirmasi di tempat kejadian perkara (TKP), Pengelolaan atau Pengawas Jembatan, Didik Iswahyudi, menjelaskan kabar menelan korban tersebut hoaks atau berita bohong.

Sebab, saat kejadian tersebut dirinya berada di lokasi, sekitar pukul 15.00 WIB, warga dilarang melintas karena dalam keadaan hujan gerimis.

Hanya saja, sejumlah relawan sedang membersihkan sampah dan dua orang terlihat hanyut, merupakan relawan jembatan.

"Mereka membersihkan sampah-sampah (tersangkut jembatan) jadi ketika hujan itu jembatan sudah ditutup resikonya sangat tinggi. Kabar yang beredar itu, tidak benar orang itu relawan," jelas Didik Iswahyudi, Rabu (19/10/2022).

Di sisi lain, Romdhon, orang yang dikabarkan hanyut itu juga menyangkal bahwa dirinya menjadi korban dalam rusaknya jembatan tersebut.

"Itu saya, (saat kejadian) sebelum kejadian saya sudah ada persiapan, pakai pelampung dan alhamdulillah juga enggak ada masalah apa-apa. Pakai tali temali juga kami persiapkan semuanya," kata Romdhon menceritakan kejadian tersebut, Rabu (19/10/2022).

Bersama sekitar sepuluh orang itu, dinyatakan selamat dan tidak mengalami luka.

"Dihantam sampah cukup besar jadi rusak. Tadi di Jembatan Darurat Mojo itu semua relawan berpengalaman. Sudah beberapa kali ikut relawan bencana, pernah ke Banten, Lumajang dan beberapa lokasi longsor juga," lanjutnya.

Jembatan itu dibangun oleh warga, setelah adanya perbaikan Jembatan Mojo beberapa waktu lalu. Jembatan sasak tersebut sebagai jembatan alternatif untuk aktivitas warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com