Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh, Dugaan Kekerasan Seksual Sesama Jenis Terjadi UNS Solo

Kompas.com - 08/10/2022, 18:05 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Jagad media sosial dihebohkan dengan adanya dugaan kekerasan seksual sesama jenis di lingkungan Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah. Diduga pelaku dan korban adalah mahasiswa UNS.

Hal ini diketahui dari sebuah postingan akun Twitter @promaagbos pada Jumat, 7 Oktober 2022 siang.

"PELECEHAN SEKSUAL DAN PENCEMARAN NAMA BAIK OLEH PRESBEM FAKULTAS 2022! Aku sebagai saksi bikin thread ini udah disetujui korban dan biar gaada korban lain. Cerita ini berdasarkan kesaksian tiga korban dan aku bagi jadi dua topik. Pelaku dan korban adalah laki-laki A THREAD," tulis dalam akun tersebut.

Baca juga: 2 Mahasiswa Jadi Korban Penyimpangan Seksual Sesama Jenis di Magelang, Pelaku Dicopot dari BEM

Hingga Sabtu (8/10/2022) pukul 15.42 WIB postingan itu telah disukai lebih dari 18.000 pengguna Twitter dan dicuitkan ulang lebih dari 3.900 pengguna akun tersebut.

Menanggapi hal itu, Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) UNS, Ismi Dwi Astuti Nurheani mengatakan, pihaknya sudah memantau terkait informasi dugaan seksual yang terjadi di lingkungan UNS.

"Posisi kami karena kasus kekerasan seksual itu kan sifatnya delik aduan ya. Jadi harus ada yang melapor dulu. Sehingga sampai saat ini belum ada laporan yang masuk ke Satgas PPKS maka kami merespons menggunakan instagram Satgas PPKS UNS. Jadi di situ kami sudah mengunggah pernyataan sikap dari Satgas PPKS," kata Ismi dikonfirmasi wartawan di Solo, Jawa Tengah, Sabtu.

Ismi menyampaikan pernyataan sikap itu, yakni menentang segala tindakan kekerasan seksual, tidak mentolerir segela bentuk kekerasan seksual, kemudian mengajak korban atau pun pihak BEM dari fakultas yang terduga pelaku untuk segera melapor supaya segera dapat ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kemudian juga mengajak seluruh civitas akademika UNS untuk bersama-sama menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan merdeka dari segala tindakan kekerasan seksual di lingkungan UNS.

Ismi mengungkap pihak sudah mencoba menghubungi beberapa pihak yang mengetahui dugaan kekerasan seksual.

"Informasi yang kami dengar saya belum konfirmasi BEM di mana kasus pelaku diduga berasal dari fakultas tersebut sudah melakukan tuntutan agar pelaku itu diberhentikan tidak dengan hormat sebagai presiden BEM di fakultas tersebut," katanya.

Di sisi lain, pihaknya sedang menunggu laporan korban dugaan kekerasan seksual. Setelah mendapat laporan itu, pihaknya akan segera menindaklanjuti.

Ismi menambahkan ketika nanti korban dugaan kekerasan seksual melapor akan dirahasiakan identitasnya. Begitu juga para saksi juga akan dilindungi ketika nanti memberikan keterangannya terkait dugaan kekerasal seksual.

"Paling pertama kami akan memberikan perlindungan terhadap korban, meminta keterangan dan kemudian juga mengundang pelaku. Dan kemudian kalau dugaan sebagaimana disebutkan di dalam Twitter tersebut memang benar ya akan dijatuhkan hukuman sesuai peraturan yang berlaku," ungkap Ismi.

Baca juga: Pemeran dan Penyebar Video Mesum Sesama Jenis di Banjarmasin Menghilang, Polisi Lakukan Pendekatan ke Keluarga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Regional
WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com